Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta menyiapkan 135 unit bus sekolah ke terminal-terminal yang ada di seluruh Jakarta, Senin (14/3/2016).
Kompas.com/Robertus Belarminus
Bus Sekolah yang diperbantukan di Terminal Senen, Jakarta Pusat jelang sore tidak lagi beroperasi. Sejumlah bus langsung pulang kembali. Senin (21/12/2015)
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi telantarnya penumpang akibat adanya aksi mogok 2.000 sopir angkutan umum pada hari ini.
Kepala Dishubtrans Andri Yansyah mengatakan, bus-bus sekolah direncanakan akan mulai diterjunkan ke terminal-terminal pada sekitar pukul 08.00 atau setelah dimulainya jam belajar anak sekolah.
"Jadi, paginya nganter anak sekolah dulu, habis itu baru ke terminal," kata Andri saat dihubungi sekitar pukul 08.00.
Seperti diberitakan, sekitar 2.000 sopir angkutan umum yang tergabung dalam Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) merencanakan akan berunjuk rasa ke tiga tempat, masing-masing ke Istana Negara, Balai Kota DKI Jakarta, dan Kantor Kemenkominfo.
Mereka ingin menyampaikan protes ke Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai maraknya angkutan pelat hitam yang difasilitasi oleh perusahaan jasa aplikasi.
Andri mengatakan, sampai saat ini, pihaknya sudah cukup rutin merazia angkutan pelat hitam. Namun, khusus untuk yang difasilitasi jasa aplikasi, Andri mengaku kesulitan jika razia di lapangan tidak dibarengi dengan pemblokiran aplikasi yang dipakai. Sebab, menurut Andri, Dishubtrans tak punya kewenangan untuk memblokir aplikasi yang dipakai.
"Kalau memblokir aplikasi wewenangnya di Kemenkominfo," ujar dia. (Baca: Ada Unjuk Rasa Sopir Angkutan Umum, Warga Diminta Cari Transportasi Lain)
No comments:
Post a Comment