"Enggak apa-apa. Terus mau ngapain? Kamu mau dialog 2 tahun atau 20 tahun sama saja kok," ujar Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/2/2016).
Ahok menegaskan seberapapun keras upaya mereka turun ke jalan untuk menguasai komplek Balai Kota, tidak akan mengubah keputusan Pemprov untuk menertibkan permukiman liar di Kalijodo. Ahok juga menekankan bahwa dirinya tidak akan mengembalikan kavling tanah yang diakui warga sebagai miliknya.
"Terus kalau kalian saya usir demo, terus saya kasih balik kavling? Enggak kan. Ini kan penertiban. Sekarang gini, misalnya pemerintah membutuhkan bangun jembatan atau dermaga yang enggak bisa pindah ke tempat lain, itu dalam UU Penguasaan Tanah, kamu punya hak milik saja, tetap kita ambil," jelasnya.
"Kamu enggak mau dibayar pun, kita akan minta pengadilan negeri untuk konsinyasi," imbuh Ahok.
Demo Kalijodo (foto detikcom)
|
Sebab menurut Ahok, dalam aturannya ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH) di daerah minimal 33 persen. Akan tetapi di DKI Jakarta, komposisi RTH justru di bawah 10 persen dan itu juga terus merosot.
"DKI pernah capai 10%, sekarang turun lagi di bawah 10%. Kenapa turun? Karena tanah enggak nambah, RTH kita didudukin orang dan langsung beranak pinak tuh. Tiap tahun nambah banyak sampai ke sungai-sungai," urai Ahok.
Demo Kalijodo (detikcom)
|
Ahok berencana langsung mengembalikan Kalijodo menjadi RTH setelah penertiban dilakukan. Dia ingin nantinya RTH bisa menjadi tempat berkumpulnya warga untuk dapat saling mengenal.
Demo kalijodo (agung pambhudy)
|
No comments:
Post a Comment