Nama Yusril Ihza Mahendra muncul sebagai kuda hitam menjelang Pilgub DKI. Di tengah ramainya bursa cagub DKI, Yusril memasang status Adigang, Adigung, Adiguno. Kepada siapa pesan ini diarahkan?
Pesan tersebut ditulis Yusril dalam status Blackberry Messengernya. "Ojo Adigang, Adigung, Adiguno. Ojo rumongso biso lho Mas," begitu bunyi status BBM Yusril yang dikutip detikcom, Selasa (23/2/2016).
Apa sebenarnya makna status BBM Yusril ini? Apa yang ditulis Ketum PBB itu adalah sebuah peribahasa Jawa yang punya makna cukup mendalam.
Adigang, Adigung dan Adiguna bermakna manusia hendaknya tidak mengandalkan dan menyombongkan kelebihan yang dia miliki. Adigang bermakna kekuatan, Adigung bermana kekuasaan, dan Adiguno bermakna kepandaian.
Kata-kata ini dapat dibaca pada Serat Wulangreh karya Sri Sunan Pakubuwana IV, pada Pupuh gambuh bait ke 4-10. Pada bait ke 4 di bawah, disebutkan bahwa sifat Adigang diwakili oleh "Kijang", Adigung oleh Gajah (esthi) dan Adiguna oleh ular.
Nah kalimat di belakangnya yang ditulis Yusril yakni 'Ojo rumongso biso lho Mas' adalah bahasa Jawa dengan arti 'jangan merasa bisa loh Mas'.
Meski pesan Yusril tersebut bermakna begitu mendalam namun Yusril tak menyebut untuk siapa pesan itu disampaikan.
Bicara soal Pilgub DKI, Yusril Ihza Mahendra masuk sebagai kuda hitam penantang Ahok versi survei Populi Center yang dipublikasikan Selasa (22/2/2016) kemarin. Elektabilitas Yusril tergolong naik signifikan mengingat baru dua mingguan muncul di bursa cagub DKI. Elektabilitas Yusril berada di tempat ke tiga dengan raihan 6%, di bawah Ridwan Kamil (12%), dan pemuncak survei yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meraih 52,2%.
Muncul sebagai kuda hitam, Yusril pun melihat peluang jika ia maju Pilgub DKI. "Itu kalau disimulasi head to head itu hasilnya bisa berbeda, wajar saja kalau survei statistik incumbent selalu berada di atas, di mana pun itu selalu begitu, apalagi saya baru muncul dua minggu ini. Yang lain-lain kawan-kawan lain sudah lebih dulu, tapi hasil statistik tadi cukup memberikan banyak harapan," kata Yusril menanggapi hasil survei Populi Center di Hotel Kartika Chandra, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Senin (22/2/2016).
"Memang 1 Maret kami mulai bergerak untuk mengumpulkan dukungan dan tanda tangan dan insya Allah satu juta suara akan kami dapatkan dalam waktu 3 bulan sampai bulan Juli ketika pendaftaran pada bulan Agustus akan dilakukan verifikasi," sambung Yusril mengungkap persiapan maju Pilgub DKI.
Selain mengumpulkan surat dukungan, Yusril juga akan mendekati partai-partai. Sehingga, dia bisa juga maju lewat jalur partai. Sejumlah partai pun sudah memberikan isyarat bakal mendukung dirinya.
"Kita tempuh dua-duanya, penggalangan partai juga sudah dijalankan pembicaraan dengan Gerindra, insya Allah minggu ini ada pembicaraan dengan partai Demokrat dan yang lain, Golkar dan PKS. Kelihatannya si dari berbagai statement petinggi partai itu arahnya agak positif, bahkan Pak Hidayat Nur Wahid itu ingin agar gabungan partai mengajukan satu pasangan calon agar head to head, agar pilihan rakyat tidak akan terpecah lagi," tegas Yusril.
Setelah Yusril muncul sebagai kuda hitam, muncul pujian yang juga bernuansa sindiran bagi Yusril. 'Pujian' itu dilontarkan oleh Gubernur DKI incumbent Ahok.
"Ya bagus dong, saya senang Bang Yusril bisa ikut kan. Kan saya sudah bilang dia orang hebat, pernah capres, pernah ketum partai, menteri, pernah mau ditangkap jaksa saja bisa berhasil, enggak salah kok, lolos kan," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (23/2/2016).
"Orang lain ditangkap jaksa (maka) sudah ditangkap. Beliau bisa kabur, oke kan. Berarti ini orang hebat kan, dan orang hebat saya harap bisa mencalonkan," sambung Ahok meneruskan pujian yang cukup 'keras' ini.
Lalu apakah pesan Yusril soal adigang-adigung-adiguno ini ada hubungannya dengan statement Ahok? Saat ditanya soal respons atas pujian Ahok itu, Yusril hanya membaca pesan tanpa memberikan jawaban. Jadi ya hanya Yusril yang tahu kepada siapa pesan itu disampaikan.
No comments:
Post a Comment