Tuesday, February 23, 2016

"Cinta Pada Pandangan Pertama" Djarot dengan Ahok dan Peluang di Pilgub 2017

Sejak Joko Widodo resmi terpilih dalam pemilihan presiden RI tahun 2014, Basuki Tjahaja Purnamaotomatis diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ada waktu di mana Basuki sempat menimbang siapa yang akan menjadi pendampingnya sebagai wakil gubernur di kala itu.
Tidak beberapa lama setelahnya, muncul nama Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Blitar yang saat itu masih menjadi anggota DPR RI. Kader PDI Perjuangan itu dipilih langsung oleh Basuki yang berdasarkan peraturan punya wewenang untuk menentukan wakilnya sendiri.
Sebelum Djarot tahu dirinya ditunjuk, dia punya pengalaman dan kesan tersendiri dengan Basuki. Djarot juga mengaku telah kenal Basuki sejak pria yang akrab disapa Ahok itu menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, tahun 2006 silam.
Dalam kesempatan itu, Djarot dan Basuki sama-sama mewakili daerahnya untuk hadir dalam acara kerja sama PDI Perjuangan dengan China. Mereka berdua dengan kepala daerah lain dikirim ke China sebagai delegasi.
Komunikasi antara keduanya sempat intens, namun selepas acara itu, mereka belum pernah berbincang lagi. Hingga pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2012 lalu, Djarot bertemu Basuki lagi yang saat itu dipasangkan dengan Jokowi.
Djarot sebagai perwakilan PDI Perjuangan dipercaya membantu pemenangan Jokowi-Basuki.
"Di situ saya ketemu Pak Ahok, ngobrol-ngobrol, saya menemukan ada kesamaan visi dan cita-cita. Bagaimana kepala daerah meningkatkan kesejahteraan rakyat, mengubah birokrasi, menumbuhkan ekonomi masyarakat," kata Djarot kepadaKompas.com pada Desember 2014 lalu.
Karakter Basuki yang keras dan tegas dianggap dapat bersanding dengan sifat Djarot yang lebih kalem, tenang, dan sabar dalam memimpin. (Baca: Ahok: Jika PDI-P Izinkan, Saya Mau Maju Lagi sama Djarot )
Saling melengkapi
Djarot juga menilai, gaya berapi-api Basuki merupakan ciri khas tersendiri yang dapat diimbangi olehnya saat memimpin Jakarta nanti. Jadilah Djarot mendampingi Basuki sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta sejak 17 Desember 2014 sampai sekarang.
Menjelang pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, Basuki sempat menyebutkan tetap maju bersama Djarot. Djarot pun mengaku siap mendampingi Basuki satu periode lagi memimpin Jakarta.
Secara pribadi, Djarot mengaku cocok bekerja sama dengan Basuki. Bahkan, dia menyebut, Basuki dengan dirinya saling melengkapi satu sama lain.
"Kalau saya bekerja dengan orang, jangan hanya melihat kelemahannya, tetapi dari sisi kelebihan yang kita maksimalkan," ujar Djarot pada Senin (22/2/2016). (Baca: PDI-P: Ahok dari Dulu Dekat dan Punya Misi Sama, "Why Not"?! )
Masih ada PR besar untuk Djarot jika ingin mendampingi Basuki di pilkada 2017. Menurut survei Populi Center, peluang Basuki kembali mencalonkan diri cukup baik, mengingat banyaknya warga Jakarta yang mengikuti sepak terjang Basuki.
Namun, nama Djarot sendiri belum begitu dikenal publik. Meski demikian, nama Djarot mendapat pilihan paling tinggi responden survei sebagai wakil gubernur DKI Jakarta yang pas mendampingi Basuki. Pilihan terhadap Djarot melebihi nama-nama lain seperti Fahira Idris, Sandiaga Uno, dan Saefullah.

No comments:

Post a Comment