Tuesday, March 1, 2016

Bos Kontrakan di Kolong Tol Seberang Kalijodo Pusing Digusur Ahok

Selama dua puluh tahun menempati kolong tol Pluit di Penjaringan, Jakarta Utara, Sri (47) pelan-pelan mengumpulkan uang. Sampai akhirnya, delapan tahun lalu, ia bisa memiliki tempat usaha kos-kosan. 

Namun, apa yang dicapainya kini harus berakhir. Pemilik 11 kamar kos di kolong tol Pluit itu bakal kehilangan tempat usaha sekaligus tempat tinggalnya. Pemerintah bakal menggusur ratusan gubuk liar yang ada di kolong tol tersebut. 

Sri merasa bagai jatuh tertimpa tangga. Sebab, dia juga kehilangan kos-kosan 6 kamar yang baru dia renovasi di Kalijodo.

"Makanya ini saya sekarang pusing. Tangan ini sampai gemetaran, takutnya stroke saya," kata Sri, di kolong tol tersebut, Selasa (1/3/2016). 

Kos-kosan itu, lanjutnya, dia bangun selama masih jadi pedagang warung kaki lima di Kalijodo. Ia memperkirakan, dua kosan miliknya di Kalijodo dan kolong tol itu bernilai Rp 100 juta. 

"Yang di Kalijodo itu baru saya renovasi. Minjem duit di bank Rp 50 juta," ujar Sri. 

Di kolong tol, Sri membuka kosan dengan luas kamar kurang lebih berukuran 2x2 meter persegi dengan harga Rp 250.000 perbulan. 

Sri mengaku, tak tahu apa saja pekerjaan para penyewa kosnya. Sekalipun itu perempuan pekerja kafe di Kalijodo, Sri mengaku tak ambil pusing. 

"Yang penting uang sewa lancar," ujar dia. 

Sri mengaku nyaman tinggal di kolong tol. Kondisinya aman. "Aman, enggak ada preman di sini. Saya di sini enggak pernah ada apa-apa," kata Sri. 

Oleh karenanya, ia berat hati untuk meninggalkan tempat itu. Meskipun ia pasrah, karena tahu menduduki tahan secara ilegal. 

"Kita tahu sih kita salah. Tapi gimana sih, kasih kita pengertian," ujar Sri. 

Ia juga berharap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamadapat memberikan kompensasi bagi warga. 

"Mau dikemanain orang kecil ini. Enggak kasian apa. Yang penting kan kita enggak ngerugiin negara. Kalijodo di gusur di sini digusur kita mau ke mana. Kira orang kecil gini. Kalau ada ganti rugi kita mau," ujarnya.

No comments:

Post a Comment