Friday, February 5, 2016

Ahok Katakan Warga Bisa Minta "Fogging" Melalui Qlue

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, warga bisa meminta pengasapan (fogging) nyamuk melalui aplikasi Qlue. 

Fogging itu untuk memberantas jentik nyamuk aedes aegepty yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). 

"Dalam konsep Smart City kami di dalam Qlue, kalau orang minta fogging sudah keluar di peta. Di aplikasi Qlue itu, warga sudah bisa minta fogging," kata Basuki, seusai meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Borobudur, Jumat (5/2/2016). 

Basuki menyebut, warga jarang meminta kelurahan setempat untuk melaksanakan fogging. Bahkan fogging dilakukan jika sudah ada warga yang terkena DBD. 

Terutama warga yang menetap di pemukiman elite. Mereka kerap tidak mengizinkan para juru pemantau jentik melaksanakan program PSN (pemberantasan sarang nyamuk). 

"Kalau ada yang minta fogging, kelihatan di smart city kami wilayah mana yang minta fogging. Makanya saya imbau warga Jakarta kalau minta fogging di smart city," kata Basuki.

Pengaduan tak direspons

Dalam surat pembaca Kompas, warga Kampung Dukuh bernama Norman Syuhada mengadukan tidak adanya respons dari Pemprov DKI terkait permintaan fogging.

Permintaan itu diajukan mengingat anaknya terserang penyakit demam berdarah dengue (DBD) sehingga harus dirawat di rumah sakit selama seminggu.

Menyadari ada kemungkinan penularan, Norman segera menghubungi Pemprov DKI agar dilakukan pengasapan lingkungan pada tempatnya tinggal.

"Saya sudah mengajukan permohonan ini kepada Pemprov DKI, tetapi hingga kini realisasinya belum ada," tulis Norman padaHarian Kompas tertanggal 5 Februari 2015.

Dia berharap agar Pemprov DKI segera melakukan fogging di daerahnya agar tak ada lagi korban DBD.

No comments:

Post a Comment