Nantinya SMS center tersebut akan langsung mendapatkan respons baik tindakan maupun informasi lanjutan terkait dengan hal yang disampaikan dalam pesan singkat yang dikirim warga.
Seperti halnya yang dilakukan oleh Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi yang merespons SMS dari warga berkebutuhan. Dalam pesan singkat tersebut warga bernama Abidin (26) warga Kampung Panenjoan, RT 14 RW 8, Desa Salam Mulya, Kecamatan Pondoksalam, Kabupaten Purwakarta mengeluhkan susahnya pekerjaan dan keberadaan raskin.
Bupati Dedi menemui warganya (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
|
"Kamu kan masih muda, kalau memang tidak ada pekerjaan silakan datang ke Pendopo di sana lagi banyak pembangunan bisa ikut jadi pekerja," ucapnya.
Sehari-hari Abidin tinggal di sebuah rumah semi permanen bersama kedua orang tua dan kakaknya yang berjumlah 7 orang. Abidin sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik dan kini beralih profesi sebagai kuli pacul dengan upah Rp 50 ribu per hari.
Namun karena musim yang tak menentu Abidin pun terpaksa berhenti bekerja. Sementara orang tuanya Abah Uris (63) dan Mak Karsem (60) sudah tak mampu bekerja karena sakit. Sedangkan kakaknya yang ikut tinggal di rumah itu berstatus janda yang juga belum bekerja.
"Sehari kita butuh empat liter beras. Sudah sebulan ini kita makan kadang nasi aking dan paling mewah itu raskin. Lauknya paling lalaban sama garam," tutur Abidin.
Bupati Dedi membawa beras raskin ke warganya (Foto: Tri Ispranoto/detikcom)
|
"Ada juga yang curhat kalau belum punya pacar, sampai pernah ada juga yang curhat kalau ditolak perempuan terus," jelas Kang Dedi.
Selama ini, sedikitnya 300 SMS ke SMS center tersebut. Namun dalam waktu-waktu tertentu sms center bisa kebanjiran pesan hingga 3 ribu dalam waktu satu hari. "Terlebih kan waktu itu belum populer yang namanya medsos seperti facebook atau twitter," pungkas Dedi.
No comments:
Post a Comment