Wali Kota Jakarta Pusat, Mangara Pardede bertekad membuat Jakarta Pusat bebas dari sampah berserakan tahun 2020. Guna mendukung rencana tersebut dia mengharuskan sekolah-sekolah Jakarta Pusat memiliki bank sampah.
"Mulai tahun ini seluruh sekolah harus punya bank sampah. Pada bulan Maret sekolah-sekolah di Jakarta Pusat akan melaunching bank sampah," kata Mangara saat menyampaikan sambutan di acara ulang tahun komunitas Aksi Jakarta Bersih ke-3 di kawasan Car Free Day Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (14/2).
Dalam sambutannya, dia prihatin karena setiap hari Jakarta menghasilkan sampah hampir 6 ribu ton. Angka ini, menurutnya, menandakan pergerakan ekonomi dan masyarakat Jakarta sangat pesat. Namun, tambahnya, kegiatan masyarakat akan terganggu jika pengelolaan sampah tidak seimbang.
"Saya suka cari info soal sampah Jakarta itu bisa 6 ribu ton perhari, jadi saya sebagai wali kota Jakarta Pusat juga turut prihatin dengan jumlah segitu," ujar Mangara.
Langkah Mangara dalam menekan angka sampah di Jakarta dimulai dari sekolah-sekolah Jakarta Pusat. Nantinya, sampah yang terkumpul dari setiap sekolah tingkat SD sampai SMA akan dimanfaatkan untuk keperluan atau kerajinan baru.
"Bank sampah itu kan nanti bisa disortir mana yang bisa didaur ulang mana yang memang harus dibuang atau dihancurkan. Dari bank sampah juga bisa menghasilkan uang," terangnya.
Dia juga mengatakan, uji coba bank sampah oleh beberapa sekolah di Jakarta Pusat awal tahun 2016 mendapat hasil yang positif. Melihat hasil baik tersebut Mangara akan melakukan peluncuran bank sampah secara resmi di sekolah-sekolah Jakarta Pusat.
"Mulai tahun ini seluruh sekolah harus punya bank sampah. Kita sudah lakukan uji coba (penerapan bank sampah) di sekolah-sekolah hasilnya cukup bagus. Makanya bulan Maret sekolah-sekolah Jakarta Pusat akan melaunching bank sampah," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment