Monday, February 22, 2016

Ribuan Ulat Bulu Menyerang, Warga Minta Tolong Ridwan Kamil

 Warga Jalan Cipedes Hegar 1 RT 05 RW 03 Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung panik. Penyebabnya, ribuan ulat bulu yang menyerang rumah warga. 

Ulat bulu itu berasal dari pohon asem yang terletak di dalam lingkungan sekolah Trimulia. Dari pantauan, pohon tersebut menjulang tinggi tepat bersebalahan dengan rumah warga. 

Ribuan ulat tampak menggelantung dan berjatuhan lantaran tertiup angin. Beberapa ulat berwarna kuning cerah, putih dan abu-abu terlihat menempel di dinding rumah dan jemuran warga. Kotoran ulat bulu juga berserakan di jalan. 

Menurut Ani Mardiana (33) warga setempat, ulat bulu tersebut mulai muncul sekitar tiga bulan terakhir. Namun, seiring waktu jumlah ulat bulu itu terus bertambah banyak dan mulai membuat warga khawatir. 

"Tiga minggu sekarang paling parah. Biasanya nempel di jemuran, di dinding, paling parah sampai ke teras. Sumbernya dari pohon asem, terbang dan berjatuhan," ucap Ani saat ditemuiKompas.com, Minggu (21/2/2016). 

Dia mengatakan, meski setiap hari dibersihan warga, ulat bulu tersebut terus berjatuhan dan bertambah banyak. Warga mulai panik lantaran sejumlah balita mulai terserang gatal-gatal. 

"Ya mau gimana, baju kan harus kering. Tapi pas dijemur ulatnya turun dan nempel di baju. Mungkin bulunya terus nempel. Anak-anak jadi gatal," ucapnya. 

Tini Agustini (32), warga lainnya, mengungkapkan, warga sempat melayangkan protes kepada pihak sekolah lantaran keberadaan pohon asem itu jadi sarang ulat bulu dan mulai meresahkan warga. 

"Riskan saya juga, bulunya kena pakaian. Sudah tiga pekan ulat bulunya banyak. Kotoran berserakan. Pohon itu tidak ada dapak positifnya, malah banyak sampah, banyak negatifnya. Sudah disampaikan ke pihak sekolah, tanggapannya nihil engak ada respons apa-apa," katanya. 

Dia mengaku sempat melaporkan kejadian itu via sosial media ke Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Namun, belum ada tanggapan. 

"Saya sudah nelepon ke media, laporan juga ke pak Wali Kota. Ya mudah-mudahan ada tanggapan dan bisa segera ditebang pohonnya. Karena ini meresahkan sekali, kasihan anak saya," ujarnya.

No comments:

Post a Comment