Wednesday, February 3, 2016

"Kalau Tanggul Belum Ada, Kampung Pulo Bisa Banjir Dua Meter"

Banjir masih menggenangi kawasan Kampung Pulo di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (3/2/2016). 
Kompas.com/Robertus Belarminus
Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana di Kampung Pulo, Jakarta Timur. Rabu (3/2/2016)

Namun, banjir diklaim dapat berkurang ketinggiannya setelah pemerintah menormalisasi dan membangun tanggul di tepi Sungai Ciliwung. 

Hal ini disampaikan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana yang meninjau kondisi banjir di Kampung Pulo. 

Menurut Bambang, air dari Sungai Ciliwung yang meningkat tak seluruhnya masuk ke pemukiman warga berkat adanya tanggul. 

"Mohon maaf ya, ini untungnya ada tanggul, karena kalau tidak bisa dua meteran banjirnya," kata Bambang. 

Bambang menjelaskan, saat ini, banjir merendam beberapa titik di tiga RW dengan ketinggian tertinggi menurutnya 90 sentimeter atau hampir satu meter. 

Air dapat menembus masuk ke pemukiman warga melalui celah di saluran air di tanggul yang belum rampung dibangun. 

"Air ini kirimam dari Bogor dan Depok, karena kita sendiri enggak hujan. Kondisinya cukup tinggi masuk di sebagian pemukiman karena ada saluran dari warga yang belum dipasang kleb dan saluran pembuangan airnya yang melewati tanggul belum jadi," ujar Bambang. 

Pihaknya pun menurunkan empat truk yang memuat tujuh mesin alat pompa. Selain itu, saat ini, disiapkan karung pasir untuk membendung air. 

"Ini upaya yang akan saya tempuh. Hari ini kalau bisa ditutup karung pasir, dan mesin sedotnya dioperasikan. Air dari pemukiman warga dibuang ke kali (Ciliwung)," ujarnya.

Kawasan Kampung Pulo di Jatinegara, Jakarta Timur, belum terbebas dari banjir. Rabu (3/2/2016) kawasan di bantaran Sungai Ciliwung itu kembali terendam banjir. 

Banjir terjadi ketika status air Sungai Ciliwung di Bendung Katulama Bogor tinggi muka air (TMA) mencapai 80 sentimeter atau status siaga III, Rabu sejak tengah malam kemarin hingga dini hari tadi. 

Akibatnya, sejumlah kawasan di Ibu Kota yang daerahnya berada di bantaran Ciliwung terendam banjir. 

Pantauan Kompas.com, banjir yang menggenangi sejumlah pemukiman warga Kampung Pulo cukup tinggi. 

Ketinggian banjir yang menggenangi pemukiman warga bervariasi, sampai yang paling tinggi dilaporkan mencapai dua meter. 

Banjir disebut menggenangi sebagian wilayah di tiga RW, yakni RW 02, 03, dan RW 07. 

Aktivitas warga nampak terganggu, meski tersedia perahu karet bagi warga. Ada pula yang menerobos banjir dengan menggunakan pelampung. 

Kendaraan seperti sepedah motor telah diungsikan oleh warga ke Jalan Jatinegara Barat, akibat banjir ini. 

Warga RW 03 Kampung Pulo, Susi (38), mengatakan, banjir mulai menggenangi pemukiman warga pukul 05.15 tadi. 

"Kalau ini banjir kiriman, soalnya Jakarta kan enggak hujan tapi di Bogor nya yang hujan," kata Susi, di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu pagi. 

Sejak dini hari warga menurutnya sudah bersiap dan mengungsikan kendaraan begitu tahu ketinggian air di Katulampa Bogor meningkat. Namun, warga tak ada yang mengungsi. 

"Kita enggak ngungsi kalau banjirnya baru segini. Masih ada lantai dua juga di rumah," ujar wanita berkerudung kotak-kotak itu. 

Yongki, warga RW 03 Kampung Pulo lainnya mengatakan, ketinggian air bervariasi. Namun, yang terdalam dekat bibir Ciliwung menurtnya ada yang mencapai tiga meter. 

"Subuh tadi ada yang sampai tiga meter," ujar Yongki. 

Pihak Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur nampak telah bersiaga di sekitar Kampung Pulo. Petugas menyiapkan perahu karet kalau dibutuhkan untuk evakuasi warga.

No comments:

Post a Comment