Mobil Mercedes Benz hitam itu memasuki area parkiran Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Kapuk Muara, JakartaUtara, Kamis dua pekan lalu. Tak lama, seorang wanita berambut merah turun dari mobil mewah itu. Perempuan itu terlihat menurunkan barang dan memasukkannya ke dalam toko di salah satu Blok di Rusun itu. Namun tak lama, mobil seharga ratusan juta itu pergi meninggalkan Rusun.
Saban hari, pemandangan mobil-mobil mewah itu memang lumrah bagi para penghuni Rusunawa Kapuk Muara. Bahkan sebelum Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnamamarah, di parkiran Rusun itu, berjejer mobil mewah dengan berbagai merek. Padahal, Ahok sapaan akrab Basuki telah menyediakan bus Trans Jakarta sebagai sarana transportasi. Namun bus berwarna orange itu kerap kosong ketika meninggalkan Rusun.
"Tinggal di rumah miskin tetapi mobilnya Pajero, Fortuner. Paling minim Xenia sama Avanza," ujar salah seorang penghuni Rusunawa Kapuk Muara saat berbincang dengan merdeka.combeberapa waktu lalu. Dia pun jengkel bukan kepalang. "Logikanya bagaimana? Motor juga paling sudah ada ribuan di sana, satu kamar bisa punya satu sampai dua motor," katanya kesal.
Namun keberadaan mobil-mobil mewah di Rusun itu di bantah oleh salah seorang keamanan bernama Amrin. Menurut dia keberadaan mobil itu tak diperbolehkan karena tidak sesuai aturan. "Kalau mobil mah enggak ada di sini. Kalau motor memang banyak. Kan di aturannya tidak boleh," ujar Amrin ketika di temui Kamis pekan lalu.
Padahal dalam inspeksi mendadak dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beberapa waktu lalu, ditemukan keberadaan mobil-mobil mewah itu. Bahkan pemilik mobil sempat kalang kabut menyembunyikan keberadaan kendaraannya. Beberapa pemilik mobil tertangkap menitipkan kendaraannya di pelataran Kantor Kelurahan Kapuk Muara yang berjarak 50 meter dari Rusunawa.
Salah seorang warga Rusun lain yang tak mau disebut namanya membenarkan jika kebanyakan penghuni Rusunawa Kapuk Muara ialah orang-orang tajir. Mayoritas mereka memiliki kendaraan roda empat. Kendaraan itu kata dia sengaja diparkir di luar Rusun. Mereka memarkirkan mobil-mobilnya tak jauh dari Rusun. Buat biaya parkir mobil-mobil itu si pemilik dikenakan Rp 500 ribu saban bulan.
"Di sini itu yang punya mobil itu bisa balik lama. Jadi mobil mereka di simpan mobilnya dekat Wihara, di situ bayar Rp 500 ribu. Gila kan, mereka masih bisa sewa buat parkir mobil," ujarnya.
Saat dikonfirmasi mengenai keberadaan penghuni-penghuni tajir di Rusun itu, Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kapuk Muara Raviandri mengatakan pihaknya akan memberikan sangsi bagi penghuni memiliki mobil. Dia pun secara tegas mengatakan bakal mengusir mereka dari Rusunawa Kapuk Muara.
"Kami akan geser (usir) mereka pak. Mereka yang ada mobil kami akan keluarkan dari Rusun, tetapi kalau motor enggak karena sudah menjadi kebutuhan semua," ujar Raviandri.
No comments:
Post a Comment