Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut layanan SMS peringatan dini bencana dapat mendeteksi suatu wilayah jika terjadi genangan atau banjir.
Bahkan, lanjut Basuki, warga Kepulauan Seribu dapat mendeteksi angin kencang untuk berlayar.
"Berdasarkan GPS, misalnya jangan ada yang keluar, ada angin kencang di Kepulauan Seribu. Kemudian, ada genangan di mana bisa kirim atau kebakaran," kata Basuki seusai penandatanganan kerja sama penyebarluasan SMS peringatan dini bencana di DKI Jakarta di Balai Kota, Kamis (11/2/2016).
SMS peringatan dini bencana ini khusus untuk banjir. Dengan adanya layanan ini, diharapkan, warga bisa siaga menghadapi banjir.
Layanan ini diberikan terutama bagi warga yang tinggal atau akan melintas pada daerah-daerah sepanjang aliran sungai utama Jakarta, seperti Ciliwung, Krukut, Angke, Pesanggrahan, Sunter, dan Cipinang.
Cara kerjanya ialah ketika Dinas Tata Air menyampaikan informasi bahwa tinggi muka air sungai di pos monitoring menunjukkan ketinggian tertentu hingga capai Siaga II atau Siaga I.
Kemudian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI dan Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI akan menyebarkan pesan peringatan dini.
"Jadi, masyarakat akan mendapat informasi secara terus-menerus, terutama masyarakat di daerah aliran Sungai Ciliwung ya. Jadi, mereka akan dapat informasi berapa ketinggian air di Pintu Air Katulampa sampai Pintu Air Manggarai," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Penyebarluasan SMS peringatan bencana tidak hanya menginformasikan warga untuk mengungsi atau ketika ada bencana, tetapi juga menginformasikan ketika bencana sudah reda.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut layanan SMS peringatan dini bencana dapat mendeteksi suatu wilayah jika terjadi genangan atau banjir.
Bahkan, lanjut Basuki, warga Kepulauan Seribu dapat mendeteksi angin kencang untuk berlayar.
"Berdasarkan GPS, misalnya jangan ada yang keluar, ada angin kencang di Kepulauan Seribu. Kemudian, ada genangan di mana bisa kirim atau kebakaran," kata Basuki seusai penandatanganan kerja sama penyebarluasan SMS peringatan dini bencana di DKI Jakarta di Balai Kota, Kamis (11/2/2016).
SMS peringatan dini bencana ini khusus untuk banjir. Dengan adanya layanan ini, diharapkan, warga bisa siaga menghadapi banjir.
Layanan ini diberikan terutama bagi warga yang tinggal atau akan melintas pada daerah-daerah sepanjang aliran sungai utama Jakarta, seperti Ciliwung, Krukut, Angke, Pesanggrahan, Sunter, dan Cipinang.
Cara kerjanya ialah ketika Dinas Tata Air menyampaikan informasi bahwa tinggi muka air sungai di pos monitoring menunjukkan ketinggian tertentu hingga capai Siaga II atau Siaga I.
Kemudian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI dan Dinas Komunikasi, Informasi, dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI akan menyebarkan pesan peringatan dini.
"Jadi, masyarakat akan mendapat informasi secara terus-menerus, terutama masyarakat di daerah aliran Sungai Ciliwung ya. Jadi, mereka akan dapat informasi berapa ketinggian air di Pintu Air Katulampa sampai Pintu Air Manggarai," kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
Penyebarluasan SMS peringatan bencana tidak hanya menginformasikan warga untuk mengungsi atau ketika ada bencana, tetapi juga menginformasikan ketika bencana sudah reda.
No comments:
Post a Comment