Monday, February 1, 2016

"Pasti akan Terus Ribut, Bentrok Kayak Gini Tak Ada Habisnya"

Keluarga Monang Hutabarat (45) meminta polisi segera menangkap para pembunuh Monang, dan menjatuhkan menghukum seberat-beratnya.

Monang adalah warga Jalan Bambu III Medan Timur, yang tewas saat bentrokan antara massa Pemuda Pancasila dengan Ikatan Pemuda Karya (IPK) di Jalan Thamrin-Asia, Medan, Sabtu lalu. 

"Dapat kabar adik kami meninggal, terkejut semua kami sekeluarga. Kami minta usut kasus ini, polisi harus segera menangkap dan menghukum pelaku seberat-beratnya karena adik kami meninggal sangat mengenaskan," kata Evilina Hutabarat (56) kakak Monang, Senin (1/2/2016).

Menurut Lina, sepajang yang dia tahu, adiknya tidak mempunyai musuh di organisasi kepemudaan. 

"Udah dari lajang dia masuk IPK, selama ini tak ada musuhnya, makanya kami keluarga terkejut kali," kata dia melalui sambungan telepon. 

Dia pun mengaku tak yakin kedua OKP ini bisa berdamai. "Pasti akan terus ribut. Bentrok kayak gini tak akan habisnya," tambah anggota keluarga lain. 

Monang telah dimakamkan di TPU Islam, Jalan Sutomo Medan. Sejumlah petinggi OKP, pengurus dan kader IPK mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir. 

Sementara seratusan aparat gabungan melakukan pengawalan untuk mengantisipasi penyerangan. Sebab, saat ratusan kader IPK melayat di rumah korban, tiba-tiba sekelompok PP melintas tak jauh dari lokasi. 

Belum diketahui penyebab pastinya, kedua kelompok sempat bentrok saling lempar batu hingga melebar ke di Simpang Jalan Glugur Medan. 

Kepala Polda Sumatera Utara Irjen Pol Ngadino mengaku akan memproses tewasnya dua kader IPK, yakni Monang Hutabarat dan Saprin. 

Kini, polisi sudah memeriksa 30 orang, sementara Polresta Medan memeriksa empat orang pada Minggu (31/1/2016) kemarin, namun belum ada penetapan tersangka. 

“Pelakunya sudah teridentifikasi tapi motifnya belum jelas. Awalnya ada kelompok yang melintas, mungkin ada ucapan yang memancing ketersinggungan maka terjadilah bentrok di Jalan Thamrin itu,” kata Ngadino. 

Seperti di beritakan sebelumnya, Sabtu lalu, situasi Kota Medan seketika mencekam, aparat gabungan TNI dan Polri menurunkan kekuatan penuh untuk mencegah bentrok berulang. 

Namun pada Minggu, masih terjadi bentrok susulan di sejumlah ruas jalan seperti di Jalan Juanda, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Yos Sudarso Simpang Glugur, dan Jalan Djamin Ginting Medan.

No comments:

Post a Comment