Monday, February 1, 2016

Eko Patrio dan Desy Ratnasari Digadang Jadi Bakal Cagub DKI, Ini Kata Ahok

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik wacana Partai Amanat Nasional (PAN) yang akan mengusung Eko Patrio dan Desy Ratnasari untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.  

"Justru makin banyak calon, makin bagus," kata Basuki di Balai Kota, Senin (1/2/2016).  

Meski demikian, saat ditanya mengenai popularitas dirinya dengan para mantan public figure itu, Basuki menyerahkannya kepada warga Ibu Kota. 

"Enggak tahu saya. Tergantung masyarakat saja," kata Basuki.  

Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais sebelumnya mengatakan sedang mengkaji bakal calon gubernur yang akan didukung oleh partai berlambang matahari tersebut. 

Kendati demikian, PAN tidak menutup kemungkinan mengusung cagub yang berasal dari eksternal partai. 

"Ada Ridwan KamilTantowi YahyaAhok (Basuki), Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, atau Bu Risma. Itu kami amati perkembangannya," ujar Hanafi. 

Di DPRD DKI, PAN hanya memiliki dua kursi. PAN bergabung dengan Fraksi Partai Demokrat dan berjumlah 11 kursi. 

Sementara itu, untuk mengajukan calon gubernur, partai politik minimal harus memiliki 22 kursi.

Mencalonkan public figure seperti telah menjadi "jurus" andalan Partai Amanat Nasional (PAN) setiap ikut serta dalam pemilihan kepada daerah. 

Pencalonan artis oleh PAN bahkan terbilang sukses jika melihat contoh Sigit Purnama atau Pasha "Ungu" yang sukses di Palu dan Zumi Zola di Jambi. 

Kini, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais mengatakan, ada rencana PAN akan menggunakan jurus itu lagi pada Pilkada DKI 2017. 

Mereka memiliki kandidat dari kalangan internal yang mereka nilai mampu bersaing di Jakarta. Kandidat tersebut adalah politisi parlemen sekaligus pesohor negeri ini, Desy Ratnasari dan Eko Patrio. Apa jurus ini akan berhasil di Jakarta? 

"Sekarang kalau melihat popularitas Eko dan Desy, mereka sangat bisa menyaingi popularitas Ahok (sapaan Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama)," ujar Direktur Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Djayadi Hanan, ketika dihubungi, Senin (1/2/2016). 

Djayadi mengatakan, Desy dan Eko bisa saja menyaingi Ahokdalam hal popularitas. Artinya, masyarakat Jakarta dipastikan mengenal Desy dan Eko. 

Terlebih lagi, selain public figure, mereka juga anggota DPR RI yang sering tampil di televisi. Djayadi mengatakan, modal itu cukup bagi Desy dan Eko untuk menyaingi popularitas Ahok

"Tetapi, dikenal masyarakat kan belum tentu diterima. Diterima juga belum tentu dipilih karena semua itu bergantung pada hal-hal lain," ujar Djayadi. 

Djayadi mengatakan, faktor popularitas bukan menjadi satu-satunya yang diperlukan untuk menang. 

Jika pada akhirnya Desy dan Eko jadi dicalonkan, PAN harus memikirkan elektabilitas kedua calon tersebut. Sebab, lawan Desy dan Eko tidak main-main, yaitu Ahok sebagai gubernur petahana yang punya popularitas serta elektabilitas tinggi. 

Keuntungan petahana 

Djayadi mengatakan, nantinya orang-orang juga akan membandingkan track record petahana dengan calon-calon gubernur lainnya. 

Petahana di setiap daerah selalu menjadi sosok yang lebih berpengalaman dan lebih mengerti persoalan di daerah itu. 

Khusus DKI Jakarta, petahana seolah memiliki dukungan kuat dari rakyat untuk melakukan perbaikan di Jakarta. Itulah keuntungan petahana. Hasil surveinya sering kali mengungguli calon lain pada pemanasan pilkada. 

Desy dan Eko mungkin saja diuntungkan dari segi popularitas, tetapi bisakah menyaingi petahana Ahok dari segi elektabilitas dan penerimaan masyarakat? 

"Apalagi pengalaman di DPR kan berbeda dengan pengalaman di pemerintah DKI. Sekarang kalau ada orang yang berpengalaman di pemprov lalu dihadapkan dengan orang dari DPR, warga akan beranggapan yang pengalaman di Pemprov itu lebih kompeten.Incumbent itu punya keuntungan itu," ujar Djayadi. 

Karena itu, Desy dan Eko harus mencari cara agar tingkat elektabilitas mereka bisa menyaingi tingkat popularitas mereka. Karena lawan mereka cukup kuat, tak mampu dilawan hanya bermodalkan popularitas saja. 

PAN jaring nama 

PAN hingga kini masih melakukan kajian untuk menentukan kriteria tokoh yang akan diusung sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Meski demikian, setidaknya dua nama dari internal PAN berpeluang bertarung dalam pemilihan pemimpin daerah tersebut. 

"Kalau dari internal ada Mas Eko Patrio sama Mbak Dessy Ratnasari. Untuk sementara, itu," kata Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais di sela-sela kegiatan Temu Instruktur Perkaderan Nasional PAN di Kantor DPP PAN, Minggu (31/1/2016). 

Meski demikian, PAN tidak menutup kemungkinan mengusung cagub yang berasal dari eksternal partai. Sejumlah nama yang kini cukup ramai diperbincangkan, kata Hanafi, masuk dalam radar penjaringan yang dilakukan PAN. 

"Ada Ridwan KamilTantowi YahyaAhok, Ganjar Pranowo,Sandiaga Uno, atau Bu Risma. Itu kami amati perkembangannya," ujarnya.

No comments:

Post a Comment