Tuesday, October 20, 2015

Klaim Punya Sejuta Dukungan, Nachrowi Ramli Buka Peluang Duet dengan Ahok

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli digadang-gadang akan kembali maju di Pilgub DKI tahun 2017 mendatang. Ia pun membuka peluang untuk berduet dengan incumbent Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Tidak menutup kemungkinan untuk duet. Partai itu kemungkinannya banyak, sebab kita juga harus koalisi karena kita hanya ada 10 kursi di DPRD. Apalagi untuk maju syaratnya 20 persen, 26 kursi ya," ungkap Nachrowi di sela-sela acara Seminar penyuluhan narkoba di Kantor DPP Demokrat, Jl Kramat Raya, Jakpus, Selasa (20/10/2015).

Meski begitu, pria yang akrab dipanggil Nara ini mengaku masih memperhitungkan segala kemungkinan. Namun ia yakin jika maju di Pilgub DKI 2017 akan menang karena memiliki banyak pendukung.

"Harus siap psikis, fisik, konsep, finance karena kalau maju ya harus menang. Konstituen saya kan banyak, sejuta lebih. Dan itu sudah mengkrucut dan mengkristal untuk mendukung saya," akunya.

Jenderal (Purn) bintang 2 itu mengaku tak mau gegabah. Banyak persiapan yang disebut Nara masih perlu dilakukan untuk memenangkan pertempuran jelang pesta demokrasi DKI Jakarta nanti.

"Sudah jadi kewajiban saya, karena saya ketua DPD DKI PD, dan juga saya dari kaum Betawi yang punya keinginan untuk maju, saya sedang berhitung matang," jelas mantan Wagub DKI era Fauzi Bowo tersebut.

"Apapun yang akan terjadi di lapangan atau pertempuran harus dihitungkan dengan penuh. Niat untuk maju pasti, tapi saya tidak mau gegabah," sambung Nara.

Untuk pasangan yang ingin diajaknya maju, Nara mengatakan masih belum bisa memutuskan. Namun yang ideal, katanya, adalah seseorang yang bisa menjadi kombinasi baik jika berpasangan dengan dirinya.

"Paling bagus kombinasi. Kalau saya tentara dia bukan tentara. Nanti kalau saya betawi, dia bukan betawi," tuturnya sambil tersenyum.

Sebelumnya Nara sempat mengatakan, salah satu bakal Cagub DKI Adhyaksa Dault juga sudah masuk dalam radar Partai Demokrat. Hanya saja, keputusannya belum final.

"Sama siapa saja bisa. Sama Pak Ahok bisa, Pak Adhyaksa Dault bisa. Tapi ya itu tadi, ada hitung-hitungan yang sedang saya cermati," pungkas Nara.

No comments:

Post a Comment