Wednesday, April 29, 2015

Uber Satpol PP, pedagang jualan di depan Polresta Medan

Uber Satpol PP, pedagang jualan di depan Polresta Medan
Pedagang di Medan ricuh. ©2015 merdeka.com/yan muhardiansyah
Merdeka.com - Penertiban pedagang sayur dan buah di sekitar kawasan Jalan Sutomo, Medan, terus memicu kericuhan. Saat mereka berunjuk rasa di Mapolresta Medan, Rabu (29/4), para pedagang gantian mengejar dan memukuli Satpol PP yang melintas.

Para pedagang yang berjumlah sekitar 200 orang itu mengaku datang ke Polresta Medan untuk membuat pengaduan. Alasannya, sejumlah rekan mereka cedera dipukuli Satpol PP yang melakukan penertiban.


Sambil berunjuk rasa, sebagian pedagang memilih membuka lapak di depan Mapolresta Medan, Jalan HM Said. Warga sekitar spontan berbelanja di sana.

"Hasilnya lumayanlah, di sini sementara nggak digusur. Tadi kami sudah pergi dari tempat yang mau dibersihkan, Jalan Bintang, Seram, Bedagai dan Sutomo, tapi terus dikejar-kejar. Di depan Indosat pun kami digusur. Padahal kan bukan tempat itu yang mau ditertibkan," kata Anton, seorang pedagang.

Aksi pedagang kali ini kembali diwarnai tindak kekerasan. Setelah dua hari sebelumnya memukuli dan merusak kamera wartawan televisi, kali ini mereka sempat memukul sejumlah personel Satpol PP yang kebetulan melintas di Jalan HM Said.

Awalnya, pedagang hanya meneriaki dan memaki-maki saat mobil dinas Satpol PP melintas. Setelah ada yang memulai, mereka pun mengejar kendaraan itu, sambil memukul petugas Satpol PP yang ada di dalamnya.

Meski melaju kencang, mobil Satpol PP sempat tertahan di persimpangan. Sejumlah personelnya pun berhamburan dan lari menuju kantor mereka di Jalan Adinegoro, Medan.


Pascakejadian itu, bentrokan nyaris terjadi setelah personel Satpol PP terlihat berkumpul dan siap menerima serangan di depan Kantor Camat Medan Timur. Pedagang sempat berlari mengejar sambil membawa batu. Namun, mereka berhasil ditenangkan petugas kepolisian yang berjaga di sana.

Pedagang masih berada di depan Mapolresta Medan dan dekat SPBU Jalan Perintis Kemerdekaan. Sebagian berdagang di sana.


Seperti diberitakan, aksi pedagang ini terjadi menyusul penertiban pedagang sayur dan buah di sekitar Jalan Sutomo, Jalan Bedagai, Jalan Bintang dan Jalan Seram yang berlangsung sejak Sabtu (28/3) malam. Pedagang menolak direlokasi ke Pasar Induk khusus sayur dan buah di Jalan Bunga Turi, Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan. Alasannya, lokasi baru itu terlalu jauh dari keramaian, karena berada di pinggir kota.

Selama ini, kawasan sekitar Jalan Sutomo, Jalan Bedagai, Jalan Bintang, dan Jalan Seram merupakan pusat perdagangan sayur dan buah di Kota Medan sejak puluhan tahun lalu. Para pedagang biasanya beraktivitas pada dini hari hingga pagi. Mereka melayani pedagang sayur, kelontong dan pemilik warung makan di Kota Medan.

No comments:

Post a Comment