Monday, April 13, 2015

Ahok: Saya Enggak Cerdas, Nilai B, tetapi Jadi Gubernur...

KOMPAS.com/Kurnia Sari AzizaGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berfoto bersama siswa siswi di SMK Negeri 27, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015). Mereka berfoto bersama sebelum melaksanakan Ujian Nasional (UN).

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengingatkan pentingnya kejujuran dalam mengerjakan soal ujian nasional. Menurut Basuki, seseorang akan sukses jika menanamkan kejujuran sejak dini.

"Nanti anak-anak saya harap tidak hanya lulus, tetapi juga jujur. Pokoknya kalau orang jujur pasti lebih beruntung, yang baik itu orang berusaha dan bekerja bukan karena mencari sertifikat, tapi juga menanamkan karakter integritas," kata Basuki, sebelum pelaksanaan UN di SMKN 27.

Hal itu disampaikannya saat memberi motivasi serta pengarahan kepada siswa-siswi di SMKN 27 Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2015) pagi ini.

Dalam pengarahannya, Basuki juga mengingatkan agar siswa-siswi tak lupa berdoa sebelum melaksanakan ujian. Seseorang, lanjut Basuki, akan menjadi pribadi yang kreatif apabila dekat dengan Sang Kreator (Tuhan). Dengan demikian, jika seseorang memiliki karakter jujur, integritas baik, kreatif, maka akan menjadi orang yang sukses. 

Dalam pengarahannya, Basuki juga menghibur siswa-siswi untuk tidak minder jika memiliki kepintaran yang standar. "Saya enggak cerdas. Dulu kata dosen saya, kalau ada siswa yang nilainya A terus pasti buntutnya cuma jadi dosen, tapi kalau nilainya B, pasti bakal jadi bos. Buktinya saya bisa jadi gubernur," kata Basuki.  

"Aamiiin," seru siswa-siswi mengamini pernyataan Basuki.

"Ini saya sudah dilirik-lirik ini sama bu guru, bu kepala sekolahnya, ngajarin buat dapat nilai B. Tenang, Bu, ini buat menghibur diri saja, kok. Anak saya kemarin juga bilang hore pas dapat nilai B, karena nanti bisa jadi bos. Ha-ha-ha," kata Basuki tertawa.

Di samping itu, ia juga berharap siswa-siswi SMKN 27 yang sudah lulus bisa bekerja untuk membangun pariwisata Kepulauan Seribu. Sebagai SMK unggulan pariwisata, Basuki meyakini akan tumbuh potensi-potensi yang lahir dari SMKN 27.  

Selain memberi pengarahan dan berfoto bersama siswa-siswi SMKN 27, Basuki sempat diminta untuk mencangkul tanaman pohon yang sedang ditanam di samping lapangan sekolah tersebut. Ia pun menyanggupi permintaan kepala sekolah dan langsung mencangkul tanah serta menyiram tanaman yang ada. Pada akhir tinjauan, Basuki juga menyempatkan menulis kata-kata mutiara yang dituangkan di atas sebuah papan putih. 

"Pendidikan adalah yang terpenting setelah kesehatan. Kejujuran dan hati melayani sesama adalah tujuan hidup sehat dan terdidik. Semoga seluruh alumni SMKN 27 Jakarta dan para staf dan pengajarnya menjadi pelaku-pelaku dan teladan untuk hal-hal di atas. Ahok (13/4/2015)." 

"Maaf ya, Bu, tulisannya jelek," kata Basuki tertawa. 

Seusai meninjau pelaksanaan UN di SMKN 27, Basuki bergegas meninjau pelaksanaan UN di SMA Santa Ursula yang letaknya tak jauh dari sana. Dalam tinjauan itu, Basuki turut didampingi Kepala Dinas Pendidikan DKI Arie Budhiman, Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Masyarakat DKI Fatahillah, Camat Sawah Besar Henri Perez, dan lain-lain.

No comments:

Post a Comment