Sunday, June 28, 2015

Sidak di Pusat Jajanan Benhil, Ahok Pesan Jangan Pakai Bahan Berbahaya

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melakukan inspeksi mendadak (sidak) makanan di pusat jajanan Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015) sore. 

Basuki yang datang sekitar pukul 16.00 itu langsung disambut oleh ratusan pengunjung dan pedagang di sana. Dia langsung mengecek satu per satu jajanan pasar yang dijajakan sebagai hidangan takjil itu. Basuki meminta pedagang untuk tidak menjual makanan serta minuman yang mengandung bahan berbahaya. 

"Ibu jangan jual kuenya pakai bahan bahaya ya. Nanti kami cek lho bu makanannya ke BPOM (Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan), jangan sampai puasa-puasa, warga malah kena penyakit," kata Basuki kepada seorang penjaja kue pasar.  

"Iya, Pak. Ini benar-benar kuenya semua saya yang bikin sendiri," kata ibu itu.  

Basuki pun kembali berkeliling meninjau pedagang kuliner lainnya. Suasana pasar yang sudah ramai menjadi tambah ramai dan padat ketika Basuki datang. Baik pengunjung maupun pedagang berlomba untuk mendekat, bersalaman, serta mengambil foto Basuki. 

Hingga pukul 16.30, sidak masih berlangsung. Dalam sidaknya kali ini, hadir pula antara lain Asisten Sekda bidang Kesejahteraan Rakyat DKI Fatahillah, Kepala Dinas Kesehatan DKI Koesmedi, dan Kepala BPOM DKI Dewi Prawitasari.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut makanan takjil yang dijajakan di Pusat Jajanan Benhil tak semua aman untuk dikonsumsi. Bahkan, lanjut dia, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI menemukan, mah banyak jajanan di Benhil yang menggunakan formalin, rhodamine, dan zat berbahaya lainnya.  

"10 persen makanan di sini mengandung zat berbahaya lho. Kolang kaling saja dikasih pewarna makanan merah berbahaya kayak gini, gila enggak tuh, padahal kolang kaling tuh enak," kata Basuki seusai melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pusat Jajanan Benhil, Jakarta Pusat, Sabtu (27/6/2015).  

Sebagai tindak lanjutnya, ia mengimbau BPOM DKI untuk memberi tahu hasil laboratorium tersebut kepada para pedagang. Meskipun merugi, nantinya para pedagang harus membuang makanan yang dijajakannya itu. Karena sudah terbukti makanan dan minuman yang dijajakan mengandung zat berbahaya. 

Basuki menjelaskan, banyak pedagang jajanan Benhil yang mengambil makanan atau bahan makanan dari pabrik. Pedagang di Pusat Jajanan Benhil juga akan mendapat sertifikat BPOM tanda makanan mereka tidak mengandung zat berbahaya. 

"Masyarakat juga akan lebih pintar, kalau beli makanan, tanya dulu sudah lulus uji BPOM atau enggak. Sekarang kan kita belum meengerti, acara kaki lima masuk ke Balai Kota saja tidak dites BPOM, kerupuk merah yang ada di hotel-hotel banyak yang mengandung rhodamine," kata Basuki.  

Jajanan yang diborong Basuki juga tidak semuanya sehat. Banyak kue yang ternyata mengandung pewarna buatan. Seperti kue pasar dan es blewah. Sementara sate kikil, klepon, putu mayang, dan minuman sari kacang kedelai yang dibeli, terbukti lulus tes BPOM DKI.

No comments:

Post a Comment