Monday, July 7, 2014

Sambil Menangis, Eks Anak Buah Nazar Akui Keluarkan Cek untuk Harrier Anas

Jakarta - Mantan Manajer Marketing PT Anugerah Nusantara, Clara Mauren, mengaku adanya pengeluaran dana terkait pembelian mobil Toyota Harrier untuk Anas Urbaningrum. Clara mengaku pernah mengeluarkan cek yang digunakan untuk membeli mobil baru untuk Anas.

Hal itu disampaikan Clara saat bersaksi dalam persidangan Anas di pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2014).

Clara menjelaskan, pembelian mobil Harier itu menggunakan cek dari PT Pacific Putra Metropolitan. Dia tercatat sebagai Dirut perusahaan bentukan Nazar itu.

"Jadi sebelum saya dipanggil KPK, Pak Nazar pernah panggil saya di Mako Brimob menjelaskan ada cek saya terkait Anas. Waktu itu Pak Nazar langsung mengarahkan saya mengatakan cek itu dari Hambalang. Saya baru tahu saat di Mako Brimob dan diperiksa oleh pihak KPK kalau ternyata cek saya terkait pembelian Harrier," ujar Clara.

Jaksa penuntut KPK lalu membacakan berita acara pemeriksaan (BAP) terkait dengan pembayaran Rp 520 juta yang dikeluarkan oleh PT Pasific Putra Metropolitan untuk pembelian Toyota Harrier. Clara membenarkan bahwa dia pernah menandatangani cek yang kemudian dibelikan mobil untuk Anas.

"Dalam BAP saudara menjawab, saya tidak tahu pemberian Toyota Harier pada tahun 2009 untuk Anas Urbaningrum yang membayarnya dengan menggunakan cek Rp 520 juta yang dikeluarkan PT Pasific Putra Metropolitan. Namun dari pemberitahuan Pak Nazaruddin, saya baru tahu bahwa pembayaran Harrier di antaranya dibayar lewat cek yang saya tandatangan atas nama PT Pasific Putra Metropolitan," ujar Jaksa Yudi Kristiana.

Clara yang merupakan Direktur Utama PT Pasific Putra Metropolitan membenarkan hal tersebut. "Iya‎ betul, Pak," jawabnya.

Sambil menangis, Clara memastikan uang yang dikeluarkan untuk membeli Harrier bukan berasal dari PT Adhi Karya terkait proyek Hambalang. Namun, sumber uang itu dari hasil penggarapan proyek di Unair, Surabaya.

"Saya pastikan Harrier itu bukan dari proyek Hambalang, karena PT Pasific itu menggarap proyek di Unair. Uang dari Unair itu yang saya keluarkan," tutur Clara sambil menangis.

Clara menyebut, Nazar memaksanya untuk mengatakan bahwa uang untuk membeli Harrier berasal dari uang proyek Hambalang. Nazar pun tak segan untuk mengancam para anak buahnya.

Nazar 'Curhat' ke Bawahan, Sakit Hati Pernah Disuruh Kabur oleh Anas


Jakarta - Di balik lantangnya M Nazaruddin membuka peran-peran Anas Urbaningrum di beberapa kasus korupsi, ternyata ada dendam yang tersimpan. Nazar pernah sangat sakit hati karena pernah dibohongi oleh Anas yang pernah menyuruhnya kabur keluar negeri.

Nazar mengungkapkan sakit hatinya itu ke bawahannya. Setelah berhasil ditangkap di Kolombia, Nazar di tahan di Mako Brimob Kelapa Dua.

"Pak Nazar pas di tahanan Mako Brimob, setiap Sabtu ada rapat di situ, sudah dikondisikan Pak Nazar," kata mantan manager marketing PT Anugrah Nusantara, Clara Mauren di pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (7/7/2014).

Dalam sebuah kesempatan saat rapat di Mako Brimob itulah Nazar mengungkapkan kekesalannya pada Anas. Nazar kepada anak buahnya mengaku yang menyuruhnya untuk kabur keluar negeri adalah Anas Urbaningrum.

"Beliau pernah cerita, marah karena Pak Anas yang suruh Pak Nazar pergi," jelas Clara.

"Pak Anas menjanjikan akan menyelesaikan masalah yang ada di sini, tapi ternyata malah masalahnya tidak diselesaikan dan Pak Nazar ditangkap," imbuhnya.

Karena rasa sakitnya itu, Nazar akhirnya mau membuka semua peran Anas di proyek-proyek pemerintah yang digarap Grup Permai. Anas berperan sebagai pemulus proyek pemerintah yang digarap Grup Permai.

"Pak Anas itu kata Pak Nazar yang melancarkan proyek-proyek di pemerintahan," tutur Clara.

No comments:

Post a Comment