Monday, July 7, 2014

Dari Washington DC, Sydney, hingga Den Haag, ini Antusiasme WNI Mencoblos di Pilpres

Jakarta - Antuasisme WNI di luar negeri dalam Pilpres kali ini luar biasa. Mulai dari Washington DC AS sampai Sydney Australia, hingga ke Den Haag Belanda masyarakat berbondong-bondong ke TPS. Mungkin ini sejarah dalam pemilu yang digelar.

Animo masyarakat yang besar ini tergambar lewat foto-foto yang dikirimkan WNI pembaca detikcom dari berbagai negara.

"Antrean seperti itu mungkin hanya bisa dikalahkan dengan antrean new release of iPhone di Apple Store di George Street, Sydney," kata WNI di Sydney, Ary Kusnadi yang mengirimkan foto-foto lewat surat elektronik akhir pekan kemarin.

Tak diketahui apa yang membuat para WNI ini begitu antusias. Mungkin saja karena calon yang bertarung dianggap memberi harapan.

Soal antusiasme ini juga disampaikan Yurina Martin, WNI yang berada di Den Haag, Belanda. Antusiasme ini sungguh tak pernah ada sebelumnya. Bahkan menurut Yurina, Ibu Dubes di Den Haag sampai menghampiri para pemilih yang antre agar bersabar.

"Walau hujan deras dan dibarengi puasa Ramadan, alhamdullilah WNI disini antusias sekali ikutan nyoblos. Bahkan antrean makin siang makin panjang hingga ratusan meter," tulsi Yurina dalam surat elektroniknya. Para WNI ini mencoblos sejak 4-6 Juli lewat datang ke TPS atau lewat surat. Namun penghitungan tetap dilakukan pada 9 Juli.

Dari Australia, Eropa, demikian juga WNI yang di Amerika Serikat. Mereka bersemangat memilih. "Kalau dibandingkan pemilu legislatif, animo masyarakat lebih tinggi sekarang. Terjadi kenaikan lebih dari dua kali lipat jumlah pemilih yang menggunakan suaranya di TPS. Saat pileg jumlahnya 390 pemilih, sementara sekarang 805 pemilih," kata Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Washington DC, Andang Purnama, dalam perbincangan dengan detikcom.

Membludaknya para WNI ini juga terlihat di Hong Kong dan Malaysia, juga di negara-negara lain. Semoga saja pilihan rakyat Indonesia ke depan, pemenang Pilpres bisa member harapan untuk Indonesia yang lebih baik.





No comments:

Post a Comment