"Prioritas sebagian ke peningkatan jalan tergenang, jalan rusak, perbaikan jalur transjakarta, revitalisasi pasar, Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) PT Transjakarta," kata Andi di Balaikota Jakarta, Senin (30/6/2014).
Pihaknya bersama DPRD DKI menargetkan pengesahan APBD-P pada 27 Juli 2014 atau sebelum hari raya Idul Fitri. Dengan demikian, pihaknya masih memiliki waktu sekitar 4,5 bulan untuk menyerap anggaran dan melaksanakan berbagai program unggulan yang telah terencana dalam APBD.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, alokasi PMP Bank DKI paling besar di dalam APBD-P. Rencananya, DKI akan memberikan "dana segar" bagi Bank DKI mencapai Rp 1 triliun.
Kendati demikian, jumlah itu tidak termasuk ke dalam usulan penambahan anggaran. Hal ini adalah pengalihan program yang tidak terlaksana di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (ULP) DKI.
Basuki mengatakan, pemberian PMP senilai Rp 1 triliun bertujuan memenuhi syarat menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD). Selain Bank DKI, Basuki menjelaskan APBD-P akan dipergunakan untuk pembangunan tiga koridor transjakarta. Hal ini termasuk betonisasi jalur transjakarta dan peninggian jalan-jalan yang tergenang air.
Perumahan juga tetap menjadi priortas, termasuk rencana untuk membangun rusunawa terpadu 40 lantai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
"Apartemen sederhana akan disewakan dengan harga kost, supaya warga kelas menengah bisa tinggal di sana. Sekarang ini sedang dikerjakan, dananya hampir Rp 1,8 triliun, tapi multi years(tahun jamak)," ujar Basuki.
Pihaknya bersama DPRD DKI menargetkan pengesahan APBD-P pada 27 Juli 2014 atau sebelum hari raya Idul Fitri. Dengan demikian, pihaknya masih memiliki waktu sekitar 4,5 bulan untuk menyerap anggaran dan melaksanakan berbagai program unggulan yang telah terencana dalam APBD.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, alokasi PMP Bank DKI paling besar di dalam APBD-P. Rencananya, DKI akan memberikan "dana segar" bagi Bank DKI mencapai Rp 1 triliun.
Kendati demikian, jumlah itu tidak termasuk ke dalam usulan penambahan anggaran. Hal ini adalah pengalihan program yang tidak terlaksana di Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (ULP) DKI.
Basuki mengatakan, pemberian PMP senilai Rp 1 triliun bertujuan memenuhi syarat menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD). Selain Bank DKI, Basuki menjelaskan APBD-P akan dipergunakan untuk pembangunan tiga koridor transjakarta. Hal ini termasuk betonisasi jalur transjakarta dan peninggian jalan-jalan yang tergenang air.
Perumahan juga tetap menjadi priortas, termasuk rencana untuk membangun rusunawa terpadu 40 lantai di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
"Apartemen sederhana akan disewakan dengan harga kost, supaya warga kelas menengah bisa tinggal di sana. Sekarang ini sedang dikerjakan, dananya hampir Rp 1,8 triliun, tapi multi years(tahun jamak)," ujar Basuki.
No comments:
Post a Comment