Thursday, September 8, 2016

Gerindra: 4 Anggota Tim Seleksi KPU mantan Timses Jokowi di Pilpres

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membentuk tim seleksi anggota KPU dan Bawaslu periode 2017-2022. Namun, komposisi tim seleksi tersebut mendapat sorotan. Karena dari 11 nama anggota tim seleksi dinilai banyak nama mantan anggota timses Presiden Jokowi di Pilpres 2014 lalu.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Andre Rosiade meragukan komitmen tim seleksi yang dibentuk Jokowi itu. Dia pun meminta agar semua kalangan menyoroti kinerja tim seleksi KPU dan Bawaslu tersebut.

Andre mengungkapkan, sebut saja ketua tim seleksi yakni Saldi Isra. Menurut dia, Saldi saat ini menjabat sebagai komisaris BUMN. Sehingga dia meragukan Saldi bakal independen.

"Sekarang beliau (Saldi Isra) diketahui sudah diberi kue sebagai komisaris utama Semen Padang," ujar Andre dalam pesan singkat kepada merdeka.com, Kamis (8/9).

Saldi juga dinilai berperan aktif dalam penyusunan visi dan misi Jokowi di bidang hukum saat Pilpres lalu. Bahkan usai Pilpres, Saldi sempat digadang-gadang menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) pada awal pembentukan Kabinet Kerja.

Nama kedua yakni Komaruddin Hidayat. Menurutnya, mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah terlibat dalam pemenangan Jokowi dengan perannya mengancam mahasiswanya yang mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2014. Selain itu, Komarudin disebut sering berkunjung ke rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng.

Selanjutnya, ada nama Hamdi Muluk. Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, kata Andre, meski tidak terlibat langsung dalam timses, namun dalam berbagai kesempatan paling vokal menyuarakan keterpilihan Jokowi. Yakni dengan menyatakan bahwa Jokowi sebagai calon presiden paling pantas.

"Waktu Jokowi jadi Gubernur Jakarta, dia aktif bangun opini. Sekarang juga aktif menggalang opini bahwa Ahok paling layak memimpin Jakarta. Mereka-mereka ini sebelumnya kan jelas-jelas terindikasi terlibat dalam politik praktis," tuturnya.

Nama lainnya adalah eks hakim mahkamah konstitusi Hardjono, yang meski tidak terlibat langsung dalam timses Jokowi namun aktif menggalang dukungan. Ia juga aktif di posko pemenangan Cemara.

"Kami berharap yang terpilih menjadi Tim Pansel bisa menjaga integritas, independen, mengedepankan keilmuan mereka dan bersifat netral. Ingat loh, kualitas Pemilu 2019 sangat ditentukan Tim Pansel KPU/Bawaslu," tambah Andre. 

Seperti diketahui, Presiden Jokowi membentuk Tim Pansel yang beranggotakan 11 orang melalui Keppres No 98/P Tahun 2016 ter tanggal 2 September 2016.

Mereka adalah Saldi Isra sebagai Ketua merangkap anggota, Wakil Ketua merangkap anggota Ramlan Surbakti, Sekretaris merangkap anggota Soedarmo, dan anggota masing-masing Widodo Ekatjahjana, Valina Singka Subekti, Hamdi Muluk, Nicolaus Teguh Budi Harjanto, Erwan Agus Purwanto, Harjono, Beti Alisjahbana dan Komarudin Hidayat.

No comments:

Post a Comment