Jakarta - Waketum Gerindra Fadli Zon tidak pernah kehabisan amunisi dalam melemparkan serangan serangan ke capres Joko Widodo di masa tenang. Fadli menyebut serangan-serangannya ini adalah fakta dan bukan penghinaan.
"Itu bukan serangan, tapi fakta. Saya tidak melakukan black campaign, ini bukan penghinaan tapi fakta," kata Fadli kepada detikcom, Selasa (8/7/2014).
Fadli menyoroti kampanye hitam yang juga menyerang Prabowo Subianto di masa tenang ini. Ia menyebut hal-hal seperti itu lebih jahat.
"Mereka juga sama. Ada black campaign yang melakukan penghinaan, karikatur Pak Prabowo tidak salat. Itu jahat sekali," kata Waketum Gerindra ini.
Fadli hari ini kembali berkicau 'menyerang' Jokowi. Lewat akun twitternya, ia membeberkan yang ia sebut sebagai daftar kebohongan Jokowi.
"Saya mau tweetkan beberapa daftar kebohongan @jokowi_do2 . Panasbung kalem aja ya. Gak usah kebakaran jenggot :)" tulis Fadli lewat akunnya @fadlizon.
"Itu bukan serangan, tapi fakta. Saya tidak melakukan black campaign, ini bukan penghinaan tapi fakta," kata Fadli kepada detikcom, Selasa (8/7/2014).
Fadli menyoroti kampanye hitam yang juga menyerang Prabowo Subianto di masa tenang ini. Ia menyebut hal-hal seperti itu lebih jahat.
"Mereka juga sama. Ada black campaign yang melakukan penghinaan, karikatur Pak Prabowo tidak salat. Itu jahat sekali," kata Waketum Gerindra ini.
Fadli hari ini kembali berkicau 'menyerang' Jokowi. Lewat akun twitternya, ia membeberkan yang ia sebut sebagai daftar kebohongan Jokowi.
"Saya mau tweetkan beberapa daftar kebohongan @jokowi_do2 . Panasbung kalem aja ya. Gak usah kebakaran jenggot :)" tulis Fadli lewat akunnya @fadlizon.
Jakarta - Anggota tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Hidayat Nurwahid menegaskan larangan melancarkan 'serangan' ke capres rival di masa tenang. Terkait kicauan Sekretaris Tim Pemenangan, Fadli Zon soal Jokowi di twitter, Hidayat memakluminya.
"Secara prinsip tim kami mengingatkan kampanye negatif ataupun kampanye positif tidak boleh dilakukan pada masa tenang," kata Hidayat saat dihubungi, Selasa (8/7/2014).
Bagi Hidayat kicauan Fahri yang mengkritik Jokowi-JK sekaligus meyakini kemenangan Prabowo di Pilpres, merupakan hal biasa.
"Ini karena beliau terlalu semangat. Tapi masalahnya di dunia maya, ada keterbatasan karakter untuk berbicara jadi bisa multitafsir memberi arti atas ungkapan di twitter," sebutnya.
Namun dia menegaskan bila terjadi pelanggaran atas pernyataan Fadli ataupun timses kedua pasangan capres, maka pihak pengawas Pemilu harus proaktif melakukan penyelidikan.
"Ada Bawaslu yang memberi penilaian akhir. Kalau ada pelanggaran hukum, pasti ada rujukan untuk menanganinya," sebut Hidayat.
"Secara prinsip tim kami mengingatkan kampanye negatif ataupun kampanye positif tidak boleh dilakukan pada masa tenang," kata Hidayat saat dihubungi, Selasa (8/7/2014).
Bagi Hidayat kicauan Fahri yang mengkritik Jokowi-JK sekaligus meyakini kemenangan Prabowo di Pilpres, merupakan hal biasa.
"Ini karena beliau terlalu semangat. Tapi masalahnya di dunia maya, ada keterbatasan karakter untuk berbicara jadi bisa multitafsir memberi arti atas ungkapan di twitter," sebutnya.
Namun dia menegaskan bila terjadi pelanggaran atas pernyataan Fadli ataupun timses kedua pasangan capres, maka pihak pengawas Pemilu harus proaktif melakukan penyelidikan.
"Ada Bawaslu yang memberi penilaian akhir. Kalau ada pelanggaran hukum, pasti ada rujukan untuk menanganinya," sebut Hidayat.
No comments:
Post a Comment