Jakarta - Kepergian calon presiden Joko Widodo ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah memantik spekulasi. Sejumlah pihak menuding pria yang akrab disapa Jokowi itu tengah melakukan pencitraan di masa tenang.
Benarkah capres yang diusung koalisi PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Hanura, PKB, dan PKPI itu sedang melakukan pencitraan?
Sepiring nasi putih dengan sayur lodeh dan lauk ayam menjadi menu santap sahur perdana Jokowi pada Minggu dini hari (29/6/2014) lalu di restoran Hotel Pullman, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jawa Timur. Aneka buah-buahan dan segelas air putih menjadi penutup santap sahur.
Istri Jokowi, Iriana, yang saat itu turut mendampinginya selama kampanye 3 hari di Jawa Timur tak terlihat menemani sahur.
"Ibu ada di atas (di kamar)," kata Jokowi.
Sambil bersantap sahur, Jokowi bercakap-cakap dengan tim dan juru warta yang menyertainya. Dalam percakapan itu, Jokowi menyampaikan rencananya mengisi masa tenang pada pemilihan presiden dan wakil presiden itu dengan pergi umrah, pada tanggal 6 sampai 8 Juli tahun ini.
“Kalau lagi masa tenang mau ngapain sih? Kan tidak mungkin kampanye. Ya tenang, berdoa, berserah diri. Berdoa itu kan ikhtiar,” kata Gubernur Jakarta non aktif itu.
Pria kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 itu mengaku terbiasa melakukan ibadah umrah di masa tenang kampanye. Dia membantah ibadah itu dilakukan hanya untuk pencitraan menjelang Pilpres 2014.
Benarkah capres yang diusung koalisi PDI Perjuangan, Partai NasDem, Partai Hanura, PKB, dan PKPI itu sedang melakukan pencitraan?
Sepiring nasi putih dengan sayur lodeh dan lauk ayam menjadi menu santap sahur perdana Jokowi pada Minggu dini hari (29/6/2014) lalu di restoran Hotel Pullman, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Jawa Timur. Aneka buah-buahan dan segelas air putih menjadi penutup santap sahur.
Istri Jokowi, Iriana, yang saat itu turut mendampinginya selama kampanye 3 hari di Jawa Timur tak terlihat menemani sahur.
"Ibu ada di atas (di kamar)," kata Jokowi.
Sambil bersantap sahur, Jokowi bercakap-cakap dengan tim dan juru warta yang menyertainya. Dalam percakapan itu, Jokowi menyampaikan rencananya mengisi masa tenang pada pemilihan presiden dan wakil presiden itu dengan pergi umrah, pada tanggal 6 sampai 8 Juli tahun ini.
“Kalau lagi masa tenang mau ngapain sih? Kan tidak mungkin kampanye. Ya tenang, berdoa, berserah diri. Berdoa itu kan ikhtiar,” kata Gubernur Jakarta non aktif itu.
Pria kelahiran Surakarta 21 Juni 1961 itu mengaku terbiasa melakukan ibadah umrah di masa tenang kampanye. Dia membantah ibadah itu dilakukan hanya untuk pencitraan menjelang Pilpres 2014.
Pergi umrah juga dia lakukan saat masa tenang pemilihan kepala daerah Jakarta 2012 lalu. "Kemudian saat pemilihan Wali Kota Solo yang pertama dan kedua juga (umrah),” kata mantan Wali Kota Surakarta itu.
Hari ini rencana Jokowi menjalankan umrah terwujud. Tak hanya bersama istri dan dua anaknya, dia juga disertai mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi dan sejumlah petinggi partai koalisi pendukung.
Jokowi mengaku selain umrah, dia bersama ayah, ibu dan adiknya juga sudah menunaikan ibadah haji pada 2003. Lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu menyebut, kultur budaya Islam melekat dalam keluarganya.
Setelah ekonomi keluarganya membaik, dan tergolong 'mampu', Jokowi dan kedua orangtuanya berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima, yakni haji.
"Ya agama itu perlu, jadi kalau mampu harus segera dilengkapi," kata Jokowi saat menyampaikan pidato di acara Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (24/5/2014).
Khusus untuk bulan Ramadan ini Jokowi berpesan kepada seluruh umat muslim agar memanfaatkan keberkahan bulan suci ini.
Hari ini rencana Jokowi menjalankan umrah terwujud. Tak hanya bersama istri dan dua anaknya, dia juga disertai mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi dan sejumlah petinggi partai koalisi pendukung.
Jokowi mengaku selain umrah, dia bersama ayah, ibu dan adiknya juga sudah menunaikan ibadah haji pada 2003. Lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu menyebut, kultur budaya Islam melekat dalam keluarganya.
Setelah ekonomi keluarganya membaik, dan tergolong 'mampu', Jokowi dan kedua orangtuanya berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan rukun Islam yang kelima, yakni haji.
"Ya agama itu perlu, jadi kalau mampu harus segera dilengkapi," kata Jokowi saat menyampaikan pidato di acara Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (24/5/2014).
Khusus untuk bulan Ramadan ini Jokowi berpesan kepada seluruh umat muslim agar memanfaatkan keberkahan bulan suci ini.
No comments:
Post a Comment