Jakarta - Tim Pemenangan Prabowo-Hatta menganggap serangan-serangan yang dilakukan di dunia maya saat masa tenang adalah hal yang wajar. Media sosial adalah milik pribadi sehingga tidak terkena aturan.
"Media sosial bukan ruang publik. Anda dapat izin bikin koran, untuk pakai ruang publik. Kalau akun pribadi, milik pribadi. Orang ngomel sendiri, nggak ada yang saya paksa follow saya. Tidak bisa orang berkicau dihentikan. Tidak ada minggu tenang di dunia maya," kata anggota Tim Debat Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Senin (7/7/2014).
Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Fadli Zon melempar serangan keras ke Jokowi-JK lewat Twitter. Fadli membeberkan kejelekan Jokowi-JK sampai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia kemudian sesumbar Prabowo bakal juara Pilpres.
Fahri justru menuding tim lawan yang tidak tenang di dunia maya. Ia pun mengaku kehabisan kesabaran.
"Justru tim Jokowi yang sangat tidak tenang di dunia maya. Saya di minggu tenang sudah kirim doa tapi saya gak bisa biarin jadi tendang kanan kiri," ujar Wasekjen PKS ini.
Fahri meminta agar minggu tenang tidak diisi dengan pencitraan. Kedua belah pihak seharusnya bisa menerima kemenangan atau kekalahan.
"Seharusnya legowo kepada yang menang selamat, yang kalah kita berjuang kembali. Bukan pembangunan citra kalau kalah berarti dicurangi," sindirnya.
"Media sosial bukan ruang publik. Anda dapat izin bikin koran, untuk pakai ruang publik. Kalau akun pribadi, milik pribadi. Orang ngomel sendiri, nggak ada yang saya paksa follow saya. Tidak bisa orang berkicau dihentikan. Tidak ada minggu tenang di dunia maya," kata anggota Tim Debat Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah di Gedung DPR, Senayan, Senin (7/7/2014).
Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Fadli Zon melempar serangan keras ke Jokowi-JK lewat Twitter. Fadli membeberkan kejelekan Jokowi-JK sampai Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia kemudian sesumbar Prabowo bakal juara Pilpres.
Fahri justru menuding tim lawan yang tidak tenang di dunia maya. Ia pun mengaku kehabisan kesabaran.
"Justru tim Jokowi yang sangat tidak tenang di dunia maya. Saya di minggu tenang sudah kirim doa tapi saya gak bisa biarin jadi tendang kanan kiri," ujar Wasekjen PKS ini.
Fahri meminta agar minggu tenang tidak diisi dengan pencitraan. Kedua belah pihak seharusnya bisa menerima kemenangan atau kekalahan.
"Seharusnya legowo kepada yang menang selamat, yang kalah kita berjuang kembali. Bukan pembangunan citra kalau kalah berarti dicurangi," sindirnya.
No comments:
Post a Comment