JAKARTA, KOMPAS.com — Selain mengeluhkan program kerja pembangunan infrastruktur yang tidak juga berjalan, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga menyesali janji Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Manggas Rudi Siahaan yang tidak ditepati. Manggas menjanjikan jalanan Jakarta yang bebas lubang pada 2013.
"Dulu alasan kalau nambal lubang janji zero hole kan? Ini mahbukan zero hole lagi, tapi hole-hole-hole di mana-mana," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balaikota Jakarta, Selasa (8/7/2014).
Kata dia, Dinas PU kerap beralasan terhambat proses lelang tender sebelum memperbaiki jalan. Kini, seluruh beton dan alat berat sudah terdaftar di e-catalog. Seharusnya, kata Basuki, janji itu segera terealisasi. Ahok mengatakan, Dinas PU hanya melakukan perbaikan jika ada keluhan warga.
Aspal dan beton yang dipakai Dinas PU untuk melapisi jalan pun bukan kualitas yang baik. Sebab, ketika hujan turun, lubang kembali menghiasi jalanan Ibu Kota. Selama lebih dari 20 bulan menetap di kediaman barunya di kawasan Pantai Mutiara, Ahok banyak menemukan lubang di sepanjang.
Akhirnya Ahok meminta Dinas PU segera menambal lubang-lubang di dekat rumahnya, tetapi tak kunjung ditambal. "Kemarin saya ngamuk-ngamuk di depan umum, baru ditambal jalannya," ujarnya. Lebih lanjut, kata dia, jalan lubang itu menyebabkan macet berkepanjangan, rusaknya kendaraan bermotor dan bus transjakarta, serta nyawa warga melayang.
Di Jakarta ada tiga klasifikasi jalan, yakni jalan nasional, jalan provinsi, dan jalan kota. Basuki mengungkapkan, jika pemerintah pusat tidak kunjung menambal jalan nasional yang rusak, seharusnya Dinas PU DKI yang langsung mengambil alih memperbaikinya.
Hal itu misalnya di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. "Di sana banyak bus yang terbalik. Kalau (pemerintah) pusat tidak maukerjain, langsung tambal saja. Pusing amat, mau tunggu mati berapa nyawa sampai kamu kerjain?" kata dia mengeluh.
No comments:
Post a Comment