foto: Divisi Humas Polri
Jakarta - Kisah polisi yang sukses di bidang lingkungan boleh dibilang bisa dihitung dengan jari. Tapi salah satunya mungkin bisa dicatat yakni Aiptu Al Aswandi. Polisi yang bertugas di Polres Payakumbuh Polda Sumbar ini membangun irigasi yang mengairi 75 hektar sawah.Dikutip dari Divisi Humas Polri, Rabu (2/7/2014), Aiptu Aswandi atas jasanya itu diganjar hadiah Kalpataru 2014 lalu. Penghargaan itu diberikan Wapres Boediono pada 5 Juni lalu di Istana Wapres.
"Di tengah sorotan publik akan tindakan oknum-oknum yang mencoreng nama baik kepolisian, anggota Polri sejati tetap menjalankan tugas dengan sepenuh hati, tanpa pamrih dan kehadirannya berguna bagi masyarakat di sekitar," tulis Divisi Humas Polri terkait prestasi Aiptu Siswandi.
Siswandi menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden Republik Indonesia untuk kategori Pengabdi Lingkungan hidup. Pengusulan dirinya sebagai peraih Kalpataru dilakukan oleh Kementerian Lingkungan hidup daerah Sumatera Barat setelah menerjunkan tim surveinya berjumlah 9 orang ke daerah Nagari Sitanang, Kec. Lare Sago Halaban Kab. Limapuluh Kota.
"Berkat kerja keras, ide dan gagasan, Aiptu Aswandi bersama masyarakat membangun saluran irigasi yang dapat mengairi sekitar 75 hektar sawah masyarakat sekitar pada tahun 2002. Sehingga dari sawah yang dahulunya hanya sampu panen sekali dalam setahun kini berkat sistem pengairan yang baik sawah-sawah tersebut mampu dipanen tiga kali dalam setahun. Selain itu pada tahun 2009 beliau juga mengembangkan tanah seluas 50 hektar untuk tanaman mahoni, karet cokelat petai serta durian," urai Divisi Humas Polri.
Tidak hanya mengembangkan lahan, Aswandi juga membuat turbin mini dengan memanfaatkan aliran sungai sebagai sumber tenaga listrik. Turbin mini tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk sumber energi sebelum masuknya pasokan listrik dari pemerintah.
"Kini setelah masyarakat telah mendapat fasilitas listrik dari pemerintah, turbin mini tersebut digunakan sebagai saranan sumber penerangan pada bidang perikanan," terang Divisi Humas Polri.
Aswandi juga bekerjasama dengan instansi di Sumbar mendirikan Sentra Penyuluhan Kehutanan Pedesaan (SKPD) untuk melakukan penyuluhan-penyuluhan baik di bidang pertanian, kehutanan dan perikanan bagi warga masyarakat.
"Maka dari itu lahirlah kelompok tani dan kelompok perikanan yang diberi nama oleh masyarakat yaitu Ngalo Tabua," tutup Divisi Humas Polri.
No comments:
Post a Comment