Thursday, September 1, 2016

Sri Mulyani: Kalau Ada Aparat Pajak Memeras, Kasih Tahu Saya

Sri Mulyani: Kalau Ada Aparat Pajak Memeras, Kasih Tahu SayaFoto: Eduardo Simorangkir
Depok -Kembali menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani menegaskan tekadnya untuk mereformasi sektor perpajakan di Indonesia. Dia ingin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi perpajakan.

Program pengampunan pajak atau tax amnesty, lanjut Sri Mulyani akan menjadi salah satu ujian untuk membangun kepercayaan antara masyarakat dengan negara atau pemerintah.

Saat menjelaskan program tax amnesty di kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Sri Mulyani menjelaskan soal prinsip-prinsip kebangsaan, dan bagaimana kita semua bisa membantu pengelolaan negara dengan benar.

Meski lama berada di luar negeri sebagai Direktur Bank Dunia, Sri Mulyani menyatakan dirinya tetap merinding saat menyanyikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya'.

"Tapi waktu saya pertama kali kembali, saya merasakan kembali, itu merinding. Kalimat demi kalimat itu maknanya luar biasa. Rasa itu lah yang saya ingin pelihara di dalam diri saya. Saya ingin semua merasakan hal yang sama waktu nyanyi itu. Nyanyi, bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya," tutur Sri Mulyani di kampus UI, Depok, Kamis (1/9/2016).

Lewat prinsip kebangsaan dan nasionalisme ini, Sri Mulyani bertekad untuk membenahi sektor perpajakan sebagai wakil negara yang harus membangun kepercayaannya di mata masyarakat.

"Anda mungkin berpikir sebagian, saya sudah kerja, mengajar, kok saya diambil pendapatannya? Pertanyaan itu akan muncul. Dan kalau kita sadar bahwa ini adalah bagian dari negara, saya tidak mengatakan bahwa aparat pajak boleh memungut seenaknya, apalagi meres," jelas Sri Mulyani.

Karena permasalahan tadi, muncul sisi emosional masyarakat terhadap program tax amnesty yang sedang dijalankan saat ini. Untuk itu, Sri Mulyani menyatakan dirinya akan terus membenih Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan seluruh aparatnya, meski tugas ini menurutnya berat.

"Sama seperti beratnya rakyat untuk membayar pajak, sama beratnya bagi kami untuk mereformasi Ditjen Pajak dan jajarannya, sehingga kalau di dalam seluruh komunikasi di media sosial, dia selalu dijadikan alasan, saya nggak rela bayar pajak karena tingkah laku dari aparat," kata Sri Mulyani.

"Saya minta bantuan anda semua. Kalau ada aparat saya yang melakukan tindakan, tingkah laku memeras, kasih tahu saya," tegasnya.

Sri Mulyani menyatakan, dirinya tidak bisa menjanjikan Ditjen Pajak akan tiba-tiba bersih dan baik besok.

"Karena seperti anda membenahi UI saja butuh waktu kan. Tapi saya akan terus menerus menjelaskan dan memberitahukan di mana progres itu, di mana sulitnya, di mana perbaikan terjadi. Karena anda berhak untuk mendapatkan informasi itu," ungkap Sri Mulyani.

No comments:

Post a Comment