Friday, September 16, 2016

Pinggir Waduk Pluit Dipenuhi Sampah

Sejumlah alat berat mengeruk sampah dari dasar Waduk Pluit. Sampah tersebit berasal dari bekas permukiman warga yang pernah mendiami wilayah tersebut, Jumat (16/9/2016)

Pinggiran Waduk Pluit, Jakarta Utara, dipenuhi berbagai jenis sampah. Empat alat berat dikerahkan untuk mengeruk sampah dari dasar waduk dan dipindahkan ke pinggir sebelum akhirnya diangkut oleh truk ke tempat pembuangan. 

Selain sampah, alat berat itu juga mampu mengeruk lumpur dari dasar Waduk Pluit. Adapun warna air Waduk Pluit nampak hitam dan tercium bau menyengat. 

Dari penuturan salah seorang operator eskavator, sampah di waduk itu berasal dari sisa-sisa penertiban permukiman di kawasan Waduk Pluit. Sebelum ditertibkan, lokasi sekitar waduk adalah permukiman di lahan ilegal yang dipadati warga.

"Jadi bukan sampah pengunjung. Kalau sampah pengunjung ya gini-gini aja yang terlihat di jalan, plastik, botol," ujar operator tersebut, kepada Kompas.com, di Waduk Pluit, Jumat (16/9/2016).

Dia menambahkan, sampah di Waduk Pluit sudah jauh berkurang dibanding saat pertama kali pengerukan. Saat pertama kali dikeruk, dalam sehari, belasan truk dikerahkan untuk mengangkut berton-ton sampah. 

Kini, hanya disediakan dua unit truk untuk mengangkut sampah yang dikeruk dari Waduk Pluit setiap harinya.

"Kalau dulu, ya ampun, banyak banget Mas. Sekarang mendingan, maksimal dua truk," ujar petugas itu. 

Warga pengunjung Taman Waduk Pluit, Trian dan Weni, merasa terganggu dengan pemandangan sampah tersebut. Trian yang cukup sering datang ke taman itu meminta agar pemerintah secepatnya menangani sampah yang masih menumpuk di pinggir waduk. 

"Agak bau juga, semoga cepat diangkut sampah-sampahnya," ujar Trian. 

No comments:

Post a Comment