Wednesday, September 7, 2016

Djarot Saksikan Acara Lebaran Betawi Kental Politik Praktis

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut acara Badan Musyawarah (Bamus) Betawi di Lebaran Betawi pada Agustus 2016 lalu berunsur politis. Djarot saat itu menghadiri pembukaan dan penutupan acara tersebut.
Ia menyayangkan Bamus Betawi yang berlatar budaya malah ikut politik praktis pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Kemarin di Lebaran Betawi itu tidak bagus itu. Awalnya bagus, tapi ternyata tidak benar. Aku ada di situ. Ya waktu itu gimana, jangan bawa masalah politik praktis," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Djarot tak spesifik mengungkapkan unsur politis dari Bamus Betawi dalam acara Lebaran Betawi pada bulan lalu. Djarot meminta Bamus Betawi tak lagi membawa masalah politik praktis.
Adapun politik praktis itu antara lain mendukung orang tertentu untuk menjadi calon gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta.
"Kalau enggak suka sama orang, gampang, waktu Pilgub (Pemilihan Gubernur) jangan dipilih," ucap Djarot.
Ahok sebelumnya berencana menghentikan hibah untuk Bamus Betawi. Dia menilai, organisasi ini sudah politis dan menyebarkan kebencian melalui acara Lebaran Betawi.
Bamus Betawi membantah bila memaksakan jabatan gubernur DKI Jakarta dari Betawi. Ketua Bamus Betawi, Zainudin menjelaskan, pihaknya hanya menyodorkan nama-nama untuk menjadi bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta.

No comments:

Post a Comment