Thursday, September 1, 2016

Apa Kata Yoyok Soal Memimpin Jakarta?

Apa Kata Yoyok Soal Memimpin Jakarta?


 Dua partai pemilik kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta yakni Partai Demokrat dan Gerindra tertarik 'memboyong' Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo di Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI. Apa kata Yoyok soal kemungkinan memimpin Jakarta dengan penduduk lebih dari 10 juta jiwa ini? 

Pada Minggu (21/8/2016) dua pekan lalu, Yoyok Riyo Sudibyo hadir sebagai pembicara diskusi dengan tema kepemimpinan daerah menuju DKI-1. Peraih Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) 2015 itu menceritakan perjalanannya selama memimpin Batang hingga persoalan pembangunan di Jakarta. 

Selama memimpin Batang, Yoyok mengaku banyak berguru pada Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjadi Wali Kota Surakarta, juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma). 

"Saat saya menjadi bupati, dulu saya belajar ke Bu Risma, ke Pak Jokowi (saat Wali Kota Solo). Saya ke sana kemari bawa flashdisk," kata Yoyok dalam diskusi di Sofyan Hotel Betawi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (21/8/2016). 

Mantan Komandan Komando Resort Militer (Danrem) Tanjung Priok, Jakarta Utara itu kemudian bicara soal pembangunan di Jakarta. Menurut dia memimpin Ibu Kota ini bukan hal yang ringan bagi pemimpin hasil branding yang dibesarkan oleh media sosial. 

"Berat untuk memimpin Jakarta. Pemimpin yang hasil branding akan (bertahan) selama umur jagung. Pemimpin Jakarta harus diharapkan rakyat Jakarta. Bukan (pemimpin) dari media sosial, branding, dan lain-lain. Jakarta adalah kaca untuk republik ini," kata Yoyok.

Namun bagi pemimpin yang lahir dari rakyat, kata Yoyok, membangun Jakarta bukan hal yang sulit. 

"Pembangunan Jakarta itu apa yang sulit. Duit (APBD) Rp 77 triliun. Tapi bukan masalah itu. Apanya yang susah? Nggak ada. Orang sudah ada ahlinya. Banyak ahli, banyak duit," papar pria 44 tahun itu. 

Lalu, siapkah Yoyok maju Pilgub DKI?

"Saya mengalir saja. Biar petunjuk dari Allah. Kita ikuti alur," ucapnya.

Yang pasti, setelah sukses memimpin Batang tak menjadikan Yoyok haus akan kekuasaan. Dia berkomitmen untuk tidak maju lagi di periode kedua di Pilbup Batang. Yoyok menyebut bisa saja ke depan dirinya maju Pilkada di daerah lain. Namun satu yang pasti, Yoyok tidak mau untuk masuk ke partai politik.

"Saya orang bebas. Dari awal sebagai bupati, komit saya pegang. Selama menjabat sebagai bupati tidak akan masuk ke partai. Partai saya adalah PRB (Partai Rakyat Batang), lambangnya adalah Pancasila. Benderanya Merah Putih," tegasnya. 

No comments:

Post a Comment