Tuesday, September 13, 2016

Ahok kecewa Pasar Kebon Bawang tak ada rusun di atasnya

 Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak cocok dengan konsep Pasar Kebon Bawang, Tanjung Priok, yang diresmikannya. Alasannya karena pasar yang dibangun PT Wijaya Karya untuk PD Pasar Jaya itu tidak berkonsep pasar terpadu.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, pasar saat ini seharusnya tidak hanya memiliki satu fungsi, sebagai tempat berjualan saja. Sebab keterbatasan lahan seharusnya pasar juga dapat menjadi lokasi hunian.

"Kami tidak suka. Kami suka yang di atasnya ada rusun. Konsepnya (pembangunan pasar) belum berpikir untuk cari lahan yang lebih luas," katanya saat memberikan sambutan pada acara peresmian, Jakarta Utara, Selasa (13/9).

Mantan Bupati Belitung Timur ini merencanakan, pembangunan pasar ke depannya akan menggunakan konsep terpadu. Sehingga anggaran pembelian lahan dapat diserahkan kepada setiap Wali Kota untuk dijadikan fasilitas umum oleh pemerintah.

"Jadi mana lihat ada tanah yang mau dijual, beli saja tanahnya. Kita kalau kecil buat RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak), kalau besar dikit bikin pasar, bangun rusun, tempat parkiran," tutupnya.

Untuk diketahui, Pasar Kebon Bawang terletak di tengah-tengah permukiman warga, di tanah seluas 3.082 meter persegi. Bangunan yang hanya terdiri dari satu lantai, memiliki luas 2.806 meter persegi. Ada 126 tempat usaha di Pasar Kebon Bawang dengan rincian 96 kios dan 30 los.

No comments:

Post a Comment