Monday, July 14, 2014

Pasar Keuangan Terkena Jokowi Effect, Ini Tanggapan Jokowi

Jakarta -Euforia Pemilu Presiden (Pilpres) juga terasa hingga ke pasar keuangan, hingga muncul istilah Jokowi Effect. Efek yang ditimbulkan oleh calon presiden (capres) nomor urut dua ini sudah dua kali menggegerkan pasar keuangan Indonesia.

Bagaimana tanggapan Gubernur Jakarta yang sedang cuti ini terhadap efek yang ditimbulkannya di pasar keuangan?

"Ya itu sentiment pasar selalu seperti itu, mereka punya pendapat sendiri mengenai seseorang," kata Jokowi saat berkunjung ke kantor detikcom akhir pekan lalu, Sabtu (12/9/2014).

Menurut Jokowi, pasar pelaku pasar itu sudah punya hitung-hitungan sendiri. Kalkulasinya tersebut, kata Jokowi, tidak bisa dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat politis.

"Mereka punya hitung-hitungan sendiri. mereka punya kalkulasi sendiri yang tidak bisa dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat politik dan lain-lain. Pasar selalu bebas melihat itu," ujarnya.

"Kalkulasinya tanyakan ke sana kenapa seperti itu," ucapnya.

Seperti diketahui, pasar sudah dua kali mengalami Jokowi Effect. Pertama, saat Jokowi menyatakan siap maju dalam bursa capres pada 14 Maret 2014, dan kedua efek ini terjadi satu hari setelah Pilpres saat quick count menyatakan Jokowi-JK unggul.

Pada 14 Maret lalu, IHSG ditutup melompat 152,476 poin (3,23%) ke level 4.878,643. Sedangkan dolar AS bisa ditekan hingga Rp 11.255. Dana asing masuk Rp 1,45 triliun pada hari itu.

Sementara pada waktu Jokowi Effect jilid dua, atau sehari setelah pilpres, IHSG ditutup melompat 73,298 poin (1,46%) ke level 5.098,010 diguyur dan asing sebanyak Rp 4 triliun.

Nilai tukar rupiah menguat di posisi Rp 11.565 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelum pilpres di Rp 11.620 per dolar AS.
(ang/ang) 

No comments:

Post a Comment