Tuesday, July 1, 2014

Kicauan Jokowi 'Sinting', Mahfud Md: Saya Santri, Ndak Merasa Terhina Tuh

Bukti tweet Fahri yang dibawa Tim Jokowi ke Bawaslu (Foto: Iqbal/detikcom)
Jakarta - Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud Md, angkat bicara soal kicauan sinting yang dilontarkan Fahri Hamzah terkait gagasan Hari Santri Nasional. Menurut Mahfud, Fahri tak menghina Jokowi, tapi mengkritisi gagasan menjadi 1 Muharam sebagai Hari Santri Nasional.

"Yang saya baca tuh, ndak nyebut Jokowi sinting, gagasan yang disebut, bukan orang. Karena kan usul tentang menjadikan 1 Muharam sebagai Hari Santri," kata Mahfud di Rumah Polonia, Jl Cipinang Cempedak, Jakarta Timur, Selasa (1/7/2014).

Mahfud merasa Fahri hanya mengkritisi gagasan Jokowi karena dinilai menunggangi santri untuk kepentingan politik. Menurutnya gagasan Hari Santri itu simbolik, dan tak bermanfaat secara substantif untuk para santri.

"1 Muharam kan itu sudah hari libur nasional, kalau jadi hari santri hanya karena untuk kepentingan kampanye kan mungkin Fahri menganggap gagasannya, bukan orangnya yang sinting. Bukan penghinaan ke orang. Lagipula soal membina pesantren itu, kalau Pak Prabowo kan substantif, tidak simbolik. Kalau hari santri kan simbolik," ulas Mahfud.

Mahfud mengatakan para santri tak perlu merasa terhina dengan kicauan Fahri. Sebab, Fahri tak menghina para santri, namun gagasan Hari Santri.

"Kenapa terhina? Saya santri ndak terhina tuh. Saya santri loh ini. Saya lulusan pesantren. Kan tidak menghina santri dia. Di mana kalimat yang menghina santri? Gagasan untuk menjadikan 1 Muharam itu sudah lama," ujarnya.

Mahfud menegaskan Prabowo-Hatta memiliki program pembinaan pesantren yang lebih konkret daripada Hari Santri Nasional. "Di tim kampanye membicarakan pembinaan pesantren itu lebih substantif, tidak simbolik formalitas seperti itu," ujarnya.

No comments:

Post a Comment