JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tampak terharu saat menyaksikan hasil sementara quick count atau hitung cepat Pemilu Presiden 2014. Ia menangis saat calon presiden Joko Widodo datang menemuinya di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014).
Megawati hadir bersama sejumlah pengurus partainya untuk menyaksikan hitung cepat pilpres. Putrinya yang menjabat Ketua DPP Bidang Politik PDI-P Puan Maharani bersama politisi senior PDI-P Pramono Anung tampak mendampingi Presiden kelima Republik Indonesia tersebut.
Sesekali, Megawati terlihat berbincang dengan Pramono mengenai hasil hitung cepat terkini. Sesekali Megawati tersenyum, sambil menggerakkan tangannya yang memegang kipas.
Beberapa saat ia duduk menyaksikan hasil hitung cepat, bagian matanya mulai memerah. Seseorang lalu menyodorkan sekotak tisu dari arah belakang Megawati. Ia mengambil beberapa lembar untuk menyeka tangisnya tersebut.
Sampai pukul 14.12, kediaman Megawati masih dipadati politisi dan tokoh pendukung Jokowi-Jusuf Kalla. Seringkali teriakan dan tepuk tangan terdengar riuh mengetahui hasil hitung cepat terus berpihak ke Jokowi-JK. Termasuk Megawati, ia sering mengeluarkan senyum, sambil memainkan lengannya sendiri. Puan memeluk sebelum Megawati berpidato. Tangis Megawati pecah di pelukan Puan.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada satu lembaga survei pun yang telah mendapatkan seluruh data sampel hitung cepat yang dilakukan. Berdasarkan hasil quick count Litbang Kompas pukul 14.30 dengan jumlah data 83 persen, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla unggul dengan 52,65 persen. Adapun pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa memperoleh 47,35 persen suara.
Namun, hasil berbeda ditunjukkan oleh lembaga Jaringan Survei Indonesia. Sebagaimana disiarkan oleh stasiun televisi TV Onepada pukul 14.35 WIB, JSI mencatat Prabowo-Hatta meraih 50,13 persen dan Jokowi-JK 49,87 dengan jumlah data sampel yang masuk sebanyak 81,20 persen.
Hasil ini bukan hasil resmi pemungutan suara Pemilu Presiden 2014. Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum sebulan setelah pemungutan suara.
No comments:
Post a Comment