Monday, July 7, 2014

Dikritik soal Pembatalan Pengadaan Bus, Ini Jawaban Ahok

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjawab kritik Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana (Sani) soal pembatalan pengadaan bus tahun ini. Menurut Basuki, Pemprov DKI tetap akan menambah jumlah bus tahun ini.

"Enggak apa-apa. Pembatalan pembelian bus bukan berarti pembatalan menambah jumlah bus, kan? Jangan salah loh," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (7/6/2014).

Basuki menjelaskan, Pemprov DKI lebih memilih untuk menambah unit bus dengan tidak mengalokasikan anggaran sama sekali. Penambahan unit bus itu dilakukan antara lain melalui bantuan pihak swasta maupun pembelian unit bus oleh operator transjakarta. 

Ia pun membantah pernyataan Sani yang menyebutkan kalau pengalihan program penataan bus dari Dinas Perhubungan DKI ke PT Transjakarta merupakan bukti SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) tidak bekerja. 

Pengadaan bus melalui BUMD, kata dia, bakal lebih cepat. Selain itu, ia juga mengantisipasi adanya penyalahgunaan anggaran oleh oknum Dishub DKI. Seperti yang terjadi pada kasus transjakarta berkarat pada tahun anggaran 2013 lalu.

"Kalau ada pegawai yang enggak kerja, dipecatin saja, kurangi pegawai. Nanti beli busnya tahun 2015, penyertaan modal buat PT Transjakarta," ujar Basuki. 

Pemprov DKI mengajukan penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Transjakarta di APBD Perubahan 2014 sebesar Rp 350 miliar. 

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana menyayangkan keputusan Basuki membatalkan program pengadaan ribuan transjakarta dan bus sedang tahun ini. Akibat kebijakan itu, warga Jakarta tidak mendapat tambahan unit bus tahun ini. 

"Makanya, saya mengkritik keras langkah Pemprov DKI menghentikan program senilai Rp 3,2 triliun itu. Mungkin Wagub punya kekhawatiran berlebih karena transjakarta berkarat kemarin," kata Sani.

No comments:

Post a Comment