Tuesday, July 8, 2014

Besok, Perempuan Jakarta Pilih Calon Presiden Nomor...

Kompas/ Priyombodo Ilustrasi surat suara: Yuanita, warga Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat menunjukkan KTP dan surat suara sebelum menyalurkan suaranya di TPS 35, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2009).

KOMPAS.com — Rangkaian kampanye pemilihan presiden telah berlalu, sekarang saatnya minggu tenang. Saatnya rakyat Indonesia berpikir sembari menimbang, lalu memutuskan siapa yang terbaik. Calon presiden nomor satu atau dua?
Besok, 9 Juli 2014, seluruh rakyat Indonesia akan menentukan masa depan bangsa lewat hak suara pemilihan presiden. Nah, sejumlah perempuan Jakarta berikut ini ternyata telah menentukan pilihan mereka. Penasaran? Berikut rangkaian testimoni perempuan Ibu Kota yang berhasil dirangkum oleh Kompas Female:
“Saya pilih Jokowi karena program-programnya terealisasi begitu nyata di Solo, seperti Beras Jokowi. Saya salut sama Pak Jokowi, karena beliau tidak mengambil gajinya, melainkan malah dibagi ke tukang nasi di sana. Terbukti 'tangan' Jokowi sampai ke rakyat kecil. Jadi jargon 'Jokowi-JK adalah kita' itu benar adanya.” – Lusi, 34 tahun, karyawan swasta
"Saya pastinya bakal pilih Prabowo. Kenapa? Latar belakang keluarganya yang berpendidikan jadi alasan utama saya. Ayah Prabowo, Prof Dr Soemitro Djojohadikoesoemo, mantan Menteri Keuangan, mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan. Beliau adalah salah satu tokoh ekonomi yang brilian di Tanah Air. Rata-rata muridnya jadi menteri semua. Nah, menurut saya, waktu debat capres kedua, Prabowo angkat isu ekonomi kreatif, saat itu dia stealing the show banget. Jawaban-jawabannya tepat dan tidak bertele-tele. Isu pelanggaran HAM yang selalu dituduhkan ke Prabowo, itu seperti telur dan ayam, enggak ada ujungnya. Sesuai UUD, kita harus punya asas praduga tak bersalah. Saya pikir kalau pilih Prabowo, seperti buy one get one, maksudnya Prabowo jadi presiden, Jokowi Gubernur Jakarta, saya yakin perpaduan ini bisa buat negara kita disegani dunia internasional." - Dinda Yudhia, 32 tahun, Integration, Research & Development Manager, Jak & Gen FM
"Saya sih pilih nomor 2, Jokowi sudah terbukti kinerjanya dalam memimpin Solo dan Jakarta. Jadi, yang sudah pengalaman saja deh." - Vanda, 23 tahun, karyawan swasta
"Saya melihat sosok Jokowi saat debat capres di televisi, dan saya suka cara komunikasi beliau yang tegas dan tepat sasaran." - Diana, 20 tahun, mahasiswi
“Saya pilih Prabowo, karena beliau mencerminkan pribadi yang kuat, rendah hati, dan tulus, sedangkan Pak Hatta Rajasa cerdas dan karismatik. Saya dapat membayangkan ketika pasangan ini berdiri di tengah-tengah konferensi asing, mewakili bangsa Indonesia, pasti sangat membanggakan. Saya yakin di tangan mereka, Indonesia bisa lebih maju. Sukses untuk Indonesia bangkit." - Mita, 30 tahun, Owner Liquid Digital Agency
"Saya pilih Pak Prabowo. Alasannya? Pertama, karena beliau cerdas. Kedua, beliau punya visi, misi, dan cita-cita besar untuk membawa Indonesia lebih kuat dari sekarang. Saya optimis Pak Prabowo akan menang. Mengapa? Selama masa kampanye melakukan road show, saya melihat animo masyarakat di daerah, terutama Pulau Jawa dan sekitar, sangat tinggi. Jadi, sangat timpang dengan apa yang suka diberitakan oleh media. Maaf sekali, menurut saya, media sering memberitakan informasi yang berpihak. Maaf sekali, tapi itu kenyataannya." - Olla, 42 tahun, anggota PAN
"Jujur, saya terpikat dengan pemaparan Anis Baswedan mengenai sosok Jokowi. Semuanya begitu masuk akal, manusiawi, dan realistis. Tak berlebihan, tapi berkesan. Selain itu, menurut saya, Jokowi bakal membawa perubahan, sedangkan Prabowo, sama saja memilih masa lalu, lagi-lagi Orde Baru." - Luzi, 32 tahun, karyawan swasta.
"Sosok Jokowi itu rendah hati, merakyat, dan tidak sombong. Kelihatan ketika dia blusukanke pasar atau pedesaan. Saya rasa Indonesia butuh sosok yang rendah hati untuk memimpin Indonesia." - Yulia, 25 tahun, karyawan bank
“Saya pilih Prabowo karena jiwa nasionalismenya tinggi. Prabowo mendahulukan kepentingan negara keseluruhan, bukan hanya segelintir orang. Beliau berani menentang negara luar yang mau menguasai Indonesia. Selain itu, dia adalah seorang pengusaha sukses. Jadi, mudah-mudahan enggak korupsi.” – Kerry, 31 tahun, pengusaha
"Saya maunya Prabowo jadi presiden, Jokowi jadi wakilnya. Memang mustahil, maka dari itu saya belum tau mau milih siapa." - Ina, 19 tahun, mahasiswi
“Pastinya pilih calon presiden nomor satu! Saya ingin Indonesia dipimpin oleh putra bangsa asli, bukan keturunan.” – Meta, 33 tahun, dokter
"Saya belum tahu saya mau pilih siapa, keduanya belum sreg di hati." - Seiske, 31 tahun, karyawan swasta
"Saya belum tahu mau pilih siapa. Masih bingung. Semuanya enggak ada yang meyakinkan. Sebenarnya, saya lebih suka Ahok. Tinggi, gagah, ganteng, meskipun galak, tapi justru itu nilai lebihnya. Andaikan saya bisa pilih Ahok, ha-ha-ha...." - Oke, 32 tahun, karyawan radio swasta

No comments:

Post a Comment