Wednesday, July 9, 2014

"Antusiasme Warga untuk Menggunakan Hak Pilihnya Amat Terasa"

TRIBUNNEWS/HERUDINPolisi pengendali massa bersiap menghalau massa yang berunjuk rasa di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2014). Kejadian tersebut merupakan bagian dari simulasi pengamanan Pemilu 2014. Simulasi dilakukan dengan skenario massa berorasi yang berakhir ricuh. Polda menurunkan sekitar 1.300 anggota polisi dalam simulasi tersebut.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni menyatakan situasi pemilihan presiden yang berlangsung di wilayah Jakarta Timur mulai pagi hingga Rabu (9/7/2014) siang masih berlangsung aman. 

"Situasi sementara ini aman dan berjalan lancar. Kami berharap demikian," kata Mulyadi, saat meninjau Lapas Klas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (9/7/2014). Mulyadi mengaku turut meninjau sejumlah titik di wilayah Jakarta Timur. 

Menurutnya, dalam pilpres kali ini antusias masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya amat terasa. "Saya keliling tadi itu di TPS tidak ada yang kosong. Beberapa TPS yang saya cek, warganya itu silih berganti datang. Di Duren Sawit itu sangat antusias tadi masyarakatnya. Dan antreannya banyak," ujar Mulyadi. 

Polisi juga mengimbau agar masyarakat tidak golput dalam pilpres kali ini. "Kalau mau golput sendiri, tapi jangan mengajak. Itu hak dia (golput). Imbauan saya seperti itu. Ini pesta demokrasi untuk bangsa, dan untuk lima tahun ke depan," ucapnya. 

Polres Metro Jakarta Timur menurunkan sekitar 1.169 personelnya untuk pengamanan pemilihan presiden, Rabu 9 Juli 2014. Ribuan personel ini, ditugaskan untuk melakukan pengamanan dan penjagaan di 3.229 TPS di Jakarta Timur.

No comments:

Post a Comment