Tuesday, July 29, 2014

Mudik, Jokowi sungkem ibunda dan silaturahmi dengan tetangga

Mudik, Jokowi sungkem ibunda dan silaturahmi dengan tetangga
Ibu jokowi Sujiatmi. ©2012 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo ( Jokowi ) mudik ke Kampung halaman, Solo, Jawa Tengah, Selasa (29/7) siang. Tiba di rumah, Jalan Kutai Utara, RT 8, RW 7, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, pukul 11.20 WIB, Gubernur DKI Jakarta tersebut langsung menyalami puluhan tetangganya yang sudah menunggu sejak pagi.

Kepada wartawan, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang mengatakan, pulang ke Solo dalam rangka berlebaran, seperti kebiasaan yang ia lakukan tiap tahun.

"Biasalah sungkem sama ibu, silaturahmi sama saudara dan tetangga," ujar Jokowi singkat.

Menurut Jokowi , tak agenda lain kecuali sungkeman dengan ibunya dan keluarga. Acara sungkeman akan dilakukan di rumah ibunya, Jalan Pleret Raya, Sumber, Solo atau persis di belakang rumahnya. Namun acara khusus keluarga tersebut tertutup untuk umum dan media. Open house bagi warga Solo, akan dilakukan pada Rabu (29/7) pagi.

Terkait susunan kabinet mendatang, Jokowi mengaku belum mempersiapkannya. Ia masih menunggu keputusan akhir dari MK (Mahkamah Konstitusi).

"Masih lama, kita masih nunggu pelantikan, nunggu keputusan MK, baru kita bisa melakukan identifikasi, pemetaan persoalan. Setelah itu baru kita tentukan siapa-siapa yang akan ngisi pos-pos yang dibutuhkan," pungkasnya.

Jokowi berjanji akan mengisi susunan kabinet dengan orang yang tepat dan sesuai dengan bidangnya.

PKL Monas: Besok ada informasi razia besar, kita siap bertarung

PKL Monas: Besok ada informasi razia besar, kita siap bertarung
PKL Monas tetap jualan ketika Lebaran. ©2014 Merdeka.com
Merdeka.com - Larangan berdagang di kawasan Tugu Monas oleh Pemprov DKI Jakarta tak dihiraukan pedagang kali lima (PKL). Mereka bersikukuh tetap menjajakan dagangannya di kawasan ini.

"Kami siap bertarung kalau diusir dagang di sini. Kemarin kita baku hantam lawan Trantib, ada pedagang yang bocor kepalanya," kata pedagang minuman Edi di Tugu Monas Jakarta, Selasa (29/7).

Edi menyatakan dia dan PKL lain tak mau asal diusir dan dipindah. Jika dipindah mereka ingin dicarikan tempat berdagang yang layak.

"Kalau asal dipindah kita tetap bertarung. Kalau dipindah di tempat yang bisa buat dagang dan ramai, kita mau-mau saja," terang dia.

Masih menurutnya, berdagang di kawasan Tugu Monas menguntungkan bagi PKL. Apalagi saat liburan Lebaran seperti ini keuntungan bisa berlipat-lipat.

"Hari biasa sehari dapat Rp 300 ribu. Liburan kayak libur Lebaran gini bisa Rp 2,5 juta sehari," ujar dia.

Selain itu, dia juga mengungkapkan jika besok akan ada razia PKL besar-besaran di Tugu Monas. Mereka mengaku akan tetap berjualan bersama-sama.

"Besok pukul 9.00 WIB, ada informasi dari teman yang sama-sama Madura di Trantib kalau akan ada razia besar-besaran. Kita siap bertarung, ada 2000-an pedagang di sini, habis itu berjualan lagi," pungkas dia dengan santai.

Ucapan selamat Idul Fitri Obama kepada kaum muslim jadi bumerang

Merdeka.com - Sebuah ucapan selamat Idul Fitri dari Gedung Putih di Twitter ditujukan kepada umat muslim di Amerika Serikat dan di seluruh dunia kemarin memicu reaksi terkait posisi Presiden Barack Obama terkait konflik Gaza, di mana lebih dari 20 warga Palestina, termasuk sepuluh anak-anak, terbunuh akibat serangan Israel pada hari Idul Fitri.
Obama sebelumnya mengeluarkan pernyataan mengucapkan selamat Idul Fitri kepada kaum muslim, yang menandai berakhirnya bulan Ramadan, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Selasa (29/7).
"Muslim di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia merayakan Idul Fitri, Michelle dan saya mengucapkan salam kami yang paling hangat kepada kalian dan keluarga," kata Obama.
"Idul Fitri menandai selesainya Ramadan, juga merayakan nilai-nilai umum yang mempersatukan kita dalam kemanusiaan dan memperkuat kewajiban bahwa orang-orang dari semua agama harus saling memiliki satu sama lainnya, terutama mereka yang terkena dampak kemiskinan, konflik, dan penyakit," tambahnya.
"Kami berdiri dengan orang-orang dari semua agama, di sini dan di seluruh dunia, untuk melindungi dan memajukan hak-hak mereka dalam mencapai kemakmuran, dan kami menyambut komitmen mereka untuk memberikan kembali hak itu kepada komunitas mereka," ujar Obama.
Namun, seseorang menjawab pesan Obama itu di Twitter dengan mengatakan, "Kecuali orang-orang di Gaza karena mereka terlalu sibuk dibom".
"Orang-orang di Gaza juga?" tanya Semra Akay, pengguna twitter lainnya yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang kandidat PhD di Inggris.
Sementara Janet Weil menjawab kicauan Gedung Putih itu dengan mengatakan, "Kemunafikan pemerintahan #Obama, mendukung genosida dari 'pertahanan diri' #Israel, tidak pernah berhenti memukau. #GazaUnderAttack".
Pengguna Twitter dengan akun @ abdikarim_abdi3 menulis, "Obama merilis sebuah pernyataan di hari Idul Fitri, tapi benar-benar mengabaikan bahwa anak-anak di Gaza tidak akan dapat merayakan hari spesial itu".
Ini adalah kontroversi kedua pada bulan ini yang melibatkan Gedung Putih terkait umat Islam dalam kaitannya dengan kebijakan Amerika di Timur Tengah.
Bulan lalu, selama acara buka puasa di Gedung Putih bersama para pemimpin komunitas muslim Amerika, Presiden Obama membuat marah beberapa tamunya dengan mengulangi pernyataan bahwa Israel mempunyai hak untuk mempertahankan diri, di tengah serangan mematikan yang sedang berlangsung di Gaza.
Tarik Takkesh, pembicara dan adovokat keadilan sosial yang diundang ke acara buka puasa di Gedung Putih itu menulis "Presiden Obama secara simbolis menampar tamu muslimnya tidak hanya sekali, tetapi dua kali, di wajah".
"Dalam kekagetan saya, saya bertanya-tanya, apakah presiden pernah berani mengundang perwakilan dari Hamas untuk makan malam Paskah di Gedung Putih? Atau apakah ini semacam aib yang hanya diperuntukkan bagi komunitas muslim Amerika?" tulis Takkesh dalam sebuah artikel di Mondoweiss.com

Berjubah mewah di Madinah, Syahrini malah dikira tenda pramuka

Merdeka.com - Menjadi seorang Syahrini bukanlah sesuatu yang mudah. Selain selalu disorot karena dia adalah selebritis, Syahrinikerap menimbulkan pro kontra terkait gaya hidupnya yang kerap dia posting di akun Instagram pribadinya.
Kamu tentu masih ingat bagaimana banyak orang yang memuji sekaligus mengkritik tajam gaya berbusana Syahrini. Mulai dari busana yang dipakai terlalu mewah dan ketat sampai tudingan bahwaSyahrini adalah suka pamer kehidupan mewahnya.
Namun Syahrini seakan terus melaju dengan penuh percaya diri. Seperti baru-baru ini Syahrini memilih menghabiskan Lebaran dengan berjalan-jalan di Eropa termasuk berkunjung ke Mekah dan Madinah.
Selama berada di Madinah, seperti kebiasaannya memakai kostum yang mewah dan berkelas,Syahrini memakai semacam gamis atau kaftan berjubah sekaligus hijab berwarna hitam dengan hiasan bulu-bulu beludru berwarna putih. Dalam foto lainnya, Syahrini terlihat duduk bersimpuh di pelataran hotel Zam Zam Clock Tower.
Hanya saja, aksi Syahrini dengan busana mewah itu menimbulkan fenomena konyol di internet. Dalam fotonya, Syahrini duduk dengan melebarkan seluruh bagian busana dan hijabnya yang justru ditanggapi beragam. Ada yang berpendapat bahwa Syahrini mirip tenda pramuka, tumpeng raksasa sampai segitiga bermuda.
Sekali lagi, bukanlah hal yang mudah menjadi sosok Princess Syahrini.

Pemimpin tertinggi Iran sebut Israel 'anjing gila'

Pemimpin tertinggi Iran sebut Israel 'anjing gila'
Ali Khamenei. middleeast.about.com
Merdeka.com - Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei hari ini menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan menyerukan dunia Islam mempersenjatai rakyat Palestina untuk memerangi rezim zionis itu.
Dalam pidato perayaan Idul Fitri, Khamenei mengatakan Israel bertindak seperti "anjing gila" dan "serigala liar" dalam melakukan operasinya, yang menyebabkan malapetaka kemanusiaan di Gaza dan harus dilawan, seperti dilansir surat kabar the Daily Star, Selasa (29/7).
"Penduduk dikepung dalam sebuah tempat kecil dengan perbatasan ditutup, tidak memiliki air dan aliran listrik, para warga ini menghadapi satu musuh bersenjata," kata Khamenei tentang tiga pekan pertempuran di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari seribu warga Palestina dan 53 tentara Israel.
"Rakyat melakukan perlawanan tanpa henti. Ini adalah sebuah pelajaran bagi kita semua," ujar Khamenei.
Khamenei menolak berbicara tentang adanya sebuah gencatan senjata di Gaza sebab ada sebuah komplotan dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa untuk menyelamatkan Israel. Dia mengatakan Hamas harus dipersenjatai bukannya dilucuti karena hal itu membuat mereka tidak dapat mempertahankan diri.
"Presiden Amerika Serikat mengeluarkan sebuah gerakan perlawanan di mana untuk melucuti senjata mereka agar tidak dapat menanggapi kejahatan (yang dilakukan Israel)," ujar Khamenei mengacu pada seruan Barack Obama bagi perlucutan senjata Hamas dan demiliterisasi Gaza.
"Kami mengatakan sebaliknya. Dunia dan khususnya dunia Islam harus mepersenjatai rakyat Palestina," kata Khamenei.
Pernyataan-pernyataannya itu diucapkan setelah unjuk rasa dilakukan di Iran pada Jumat pekan lalu dalam sebuah dukungan bagi rakyat Palestina dan untuk memprotes aksi militer Israel di Gaza.
Iran tidak mengakui eksistensi Israel dan mendukung kelompok-kelompok Islam Palestina yang memeranginya.
Pada Kamis pekan lalu, ketua parlemen Iran, Ali Larijani mengemukakan kepada stasiun televisi pemerintah dalam program berbahasa Arab menyatakan Teheran membantu Hamas dengan teknologi yang digunakannya untuk membuat roket yang ditembakkan ke Israel.
Dalam konflik besar di dan sekitar Gaza pada November 2012, Larijani mengatakan Iran memberikan dukungan "keuangan dan militer" kepada Hamas.
Israel menuduh Iran memasok para pejuang Gaza dengan rudal Fajr-5, yang memiliki jangkauan tembak 75 kilometer dalam konflik itu.

Padatnya atur arus mudik, membuat polisi ini kelelahan

Seorang petugas Polantas tampak kelelahan usai mengatur padatnya lalu lintas kendaraan ke Puncak di keluar Tol Gadog.
©2014 merdeka.com/arie basukiAnggota kepolisian Polantas kelelahan usai mengatur arus lalu lintas menuju Puncak di pintu keluar Tol Gadog, Bogor, Selasa (29/7).
Seorang petugas Polantas tampak kelelahan usai mengatur padatnya lalu lintas kendaraan ke Puncak di keluar Tol Gadog.
©2014 merdeka.com/arie basukiPetugas Polantas yang kelelahan bersandar di kendaraan motor dinasnya.

Purbaya: Kalau APBN belum hancur, kenaikan BBM nanti saja

Merdeka.com - Wacana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai belum tepat dilakukan saat ini. Salah satu alasannya, kondisi keuangan negara masih dianggap aman atau defisitnya tidak terlalu lebar.
"Peluangnya tergantung keberanian pemerintah. Belum aman bermain dengan kebijakan kurang populer. Kalau budget tidak hancur-hancuran, kenaikan BBM-nya nanti saja," ucap Purbaya di Jakarta, Selasa (29/7).
Dia menuturkan, selama ini saban kali terjadi kenaikan harga BBM selalu dibarengi dengan kebijakan BI menaikkan suku bunga acuan. Kondisi ini berimbas panjang, pertumbuhan ekonomi bisa terkoreksi menjauh dari 6 persen. Akibatnya, muncul sentimen negatif di pasar. Sehingga kebijakan kenaikan harga BBM harus diperhitungkan baik-baik.
"Harus ada kebijakan dari bank sentral agar tidak terjadi perlambatan akibat kenaikan harga BBM," terang dia.
Namun, jika pemerintahan baru berencana menaikkan harga BBM, Purbaya menyarankan agar dilakukan secara bertahap. Purbaya berasumsi, jika harga BBM dinaikan secara langsung maka inflasi bakal melonjak hingga menembus 10,6 persen.
"Karena kalau langsung itu naiknya 80 persen (dari Rp 6.500 jadi Rp 11.500) kali 0,7 persen sama dengan 5,6 persen, ditambah 5 persen, jadi 10, 6 persen. Kalau inflasi begitu, BI bisa langsung meningkatkan suku bunganya," jelas dia.
Sebelum itu, dia berharap pemerintahan baru benar-benar memikirkan ulang sebelum menaikkan harga BBM. Karena, dia menganggap selama ini pemerintah tanpa perhitungan.
"Naikin sih gampang, tidak butuh ekonom pintar untuk menaikkan harga BBM, tapi bagaimana menjaga kondisi ketika BBM dinaikkan," kata dia.

Lebaran, sekuriti di Monas belum terima gaji dan THR

Merdeka.com - Di tengah kegembiraan merayakan Idul Fitri 1435 Hijriyah, petugas keamanan Tugu Monas meradang. Mereka mengaku belum mendapatkan gaji dan tunjangan hari raya (THR) sepeser pun.

"Di sini ada 168 sekuriti, belum ada yang dapat THR dan gaji bulan ini. Kami sudah masuk kerja di Monas mulai Februari 2014," kata salah satu petugas sekuriti Monas yang enggan disebut namanya di pos penjagaan Monas Jakarta, Selasa (29/7).

Menurutnya penggajian sekuriti Monas sekarang diserahkan ke Yayasan Garuda sekuriti Service (GASS). Saat ditangani langsung oleh UPT Monas, penggajian tak pernah telat.

"Per bulan Juli, kita diserahkan kepada yayasan Garuda sekuriti Service (GASS). Awalnya dipegang UPT Monas, tertib penggajiannya sejumlah Rp 2.441.000 tiap bulan, itu tiap tanggal 5 penggajiannya," terang dia.
Merdeka.com - Sekuriti yang bertugas di kawasan Monas harus merayakan Lebaran dengan kesedihan. Pasalnya, yang gaji dan THR mereka belum dibayar oleh Yayasan Garuda sekuriti Service (GASS).

Salah satu sekuriti yang enggan disebut nama mengungkapkan, para sekuriti Monas menuntut gajinya diberikan lebih awal dari jadwal biasa karena untuk merayakan Lebaran. Akibat gaji telat, mereka merayakan Lebaran dengan berutang.

"Bulan ini kan Lebaran, seharusnya gajiannya dipercepat enggak tanggal lima. Merayakan Lebaran kami utang-utang, ada yang menggadaikan motor, minjem saudara juga," ujar dia kepada merdeka.com, Selasa (29/7).

Di samping itu, para sekuriti juga sudah mengadu ke pimpinan UPT Monas. Namun karena urusan penggajian sudah di serahkan ke Yayasan GASS, UPT Monas sudah tak bertanggung jawab lagi.

"Kita sudah ke pimpinan bilang sudah diserahkan ke yayasan. Ibu kepala UPT Monas (Rini Hariyani) ini sudah tidak bertanggung jawab lagi," pungkas dia.

Sembilan Peserta Takbiran yang Diduga Bawa Ganja Ditahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang mengamankan sembilan dari 42 orang peserta takbir keliling di Jalan Penjernihan I menuju Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/7/2014) pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, mereka yang berada dalam satu bus dihentikan Patko Polsektro Tanah Abang karena adanya peserta yang berada di atas kabin bus. 

"(Saat itu) diimbau penumpang yang duduk di atap bus untuk turun dan masuk ke dalam kabin bis. Saat di dalam bus, polisi melihat 1 motor yang dicurigai," kata Kepala Polsek Metro Tanah Abang AKBP Anom Setyadji melalui keterangannya, Selasa (29/7/2014). 

Usai mencurigai sebuah motor, polisi lantas menggeledah seluruh penumpang bus. Kemudian, kata Anom, dari hasil penggeledahan ditemukan satu bungkus barang yang diduga berisi daun ganja kering. 

Anom menuturkan, polisi melakukan pendalaman dari para remaja yang rata-rata berusia belasan tahun tersebut. Sebanyak 27 orang laki-laki dan 15 orang perempuan yang sebagian besar warga Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat diperiksa polisi. 

Mereka diketahui menyewa bus Metro Mini untuk takbir keliling Senin dini hari.

"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, telah ditetapkan 9 orang tersangka kepemilikan dan menggunakan narkotika jenis daun Ganja kering. (Mereka adalah) Had, Rah, Vik, Joh, Ald, Ind, Ar, Fjr & Mar," kata Anom. 

Untuk penyidikan lebih lanjut, kesembilan tersangka kini diamankan di Polsek Metro Tanah Abang beserta barang bukti 40 gram daun ganja kering.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Metro Tanah Abang mengamankan seorang pemuda yang membawa senjata tajam berupa pedang saat malam takbiran, Senin dini hari. 

"Pada Senin (28/7/2014) pukul 02.40 WIB, satu bus berisi puluhan remaja takbir keliling melintas di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat. Usai pemeriksaan, ada yang membawa sajam (senjata tajam) saat malam takbiran," kata Kepala Polsek Metro Tanah Abang AKBP Anom Setyadji kepada Kompas.com, Selasa (29/7/2014). 

Anom menuturkan, ketika melewati Stasiun KA Karet, kata Anom, kelompok remaja itu menyalakan petasan dan mengarahkan petasan kepada kelompok remaja lainnya yang berada di sekitar stasiun tersebut.  

Kelompok remaja yang menjadi sasaran pun terpancing emosinya. Lalu, ungkap Anom, kelompok remaja itu mengejar bus sampai ke Jalan RM Margono, Jakarta Pusat. 

"Hal tersebut diketahui oleh Patko  Metro Tanah Abang sehingga aksi tawuran dapat dicegah, namun setelah dilakukan sterilisasi, didapati satu pemuda membawa (pedang) samurai," ujar Anom. 

Anom mengatakan, pemuda tersebut diduga berasal dari kelompok pemuda di dalam bus. Pemuda tersebut, ungkap Anom, diketahui berinisial Ren (21) dan merupakan seorang pelajar. 

Kini, tersangka ditahan di Polsek Metro Tanah Abang beserta barang bukti satu buah pedang sepanjang lebih kurang 60 sentimeter.

Pengunjung dan PKL Duduk di Rumput Monas

Kompas.com/Robertus BelarminusPengunjung dan PKL di lebaran kedua di Monas, Jakarta Pusat, banyak yang menginjak rumput. Selasa (29/7/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat pada libur Lebaran kedua Idul Fitri 1435 H, dipadati oleh pengunjung, Selasa (29/7/2014). Namun para pengunjung berlaku tidak tertib. Begitu juga dengan para pedagang kaki lima.

Pada beberapa titik yang jelas-jelas dipasang larangan untuk dimasuki, justru ditempati banyak warga dan PKL. Ada yang berfoto bersama, bermain layang-layang, bahkan menggelar tikar sambil makanan dan minuman yang dijual PKL di situ. 

Padhal di sekitar tempat itu beberapa rambu peringatan bertuliskan antara lain, "dilarang menginjak rumput", "dilarang membuang sampah sembarangan" dan "dilarang bermain bola di taman".

Peraturan-peraturan itu sesuai Peraturan Daerah (Perda) nomor 8 tahun 2007 tentang ketertiban umum. Dalam peraturan taman kota yang dikeluarkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, seperti yang terpasang di kawasan Monas, pengunjung dilarang untuk menginjak rumput, merusak tanaman dan lainnya. 

Namun hari ini sampah plastik bekas pembungkus makanan atau minuman dan sebagainya dibuang sembarangan

Salah satu pengunjung Monas, Firman (28) mengatakan, kondisi itu terjadi karena kurangnya pengawasan dari petugas. "Kalau memang mau tertib seharusnya ada penjagaan. Susah kalau masyarakat banyak gini enggak diawasin ya gitu," ujar Firman, saat berbincang dengan Kompas.com, di Monas, Jakarta Pusat, Selasa sore.

Jokowi: Di Jakarta Sulit Cari Kerja, Sudah di Kampung Saja

KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meningalkan Balaikota untuk mengikuti rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/7/2014). Joko Widodo kembali bertugas sebagai gubernur menyusul berakhirnya masa cuti setelah dirinya ditetapkan oleh KPU sebagai presiden terpilih Republik Indonesia periode 2014-2019. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
SOLO, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta yang juga presiden terpilih, Joko Widodo (Jokowi), mengimbau warga daerah untuk tidak datang ke Jakarta setelah Lebaran selesai. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat merayakan hari raya Lebaran bersama warga Solo di Gedung Graha Sabha Buana di Banyuanyar, Banjarsari, Solo, Selasa (29/7/2014).
Jokowi mengatakan, tidak mudah mencari pekerjaan di Ibu Kota. Untuk itu, Jokowi menyarankan warga untuk tetap di kampungnya masing-masing.
"Di Jakarta cari pekerjaan juga sulit, sudah di kampung saja," kata Jokowi di sela-sela acara open house.
Jokowi mengatakan, meski sudah diimbau, tetap saja ada pendatang baru. Mereka biasanya datang seusai Lebaran.
Sementara itu, selain menggelar open house di Banjarsari, Jokowi juga akan menggelar open house di kediamannya di Kutai Raya, Banyuanyar, Solo.
Seperti diberitakan, pendatang baru kerap terjadi setiap Lebaran selesai. Sebagian warga yang mudik ke kampung halaman membawa anggota keluarga atau kerabatnya untuk bekerja di Jakarta.

Jackie Chan Jadi Duta Pariwisata Indonesia

AP PhotoAktor laga Jackie Chan.

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor laga asal Hongkong Jackie Chan diangkat menjadi duta pariwisata Indonesia khusus untuk pasar Tiongkok. Demikian disampaikan Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya di Jakarta, Selasa (29/7/2014).

Nia mengatakan, pemerintah Indonesia akan secara resmi mengangkat aktor kawakan yang lahir di Victoria Peak, Hongkong 7 April 1954 Jackie Chan sebagai duta pariwisata Indonesia dalam waktu dekat.
"Penobatan secara resmi akan dilakukan pada 30 Agustus 2014 dalam acara China International Travelmart di Guang Zho," kata Nia.
Pada kesempatan itu Jackie yang sudah tampil dalam sedikitnya 100 judul film itu akan menyanyikan lagu Bengawan Solo yang selama ini dikenal luas publik Tiongkok.
Lagu Bengawan Solo versi Mandarin yang dinyanyikan Jackie Chan akan direkam dan bisa diunduh secara gratis di situscn.indonesia.travel.
Jackie yang juga penyanyi Cantopop dan Mandopop itu nantinya akan turut serta mempromosikan pariwisata Indonesia dalam setiap kegiatannya.
Kementerian Pariwisata memilih aktor laga yang mendalami seni peran sejak era 1970-an tersebut mengingat kiprahnya yang telah begitu dikenal tak hanya di Asia namun juga di dunia internasional.
"Ini akan sangat menguntungkan bagi Indonesia dan kami harapkan ini bisa membantu target untuk mampu menjaring satu juta wisatawan dari Tiongkok tahun ini," katanya.
Promosi semacam itu, kata Nia, dinilainya efektif karena pemerintah Indonesia tidak perlu mengeluarkan dana apapun sebagai kompensasi terhadap duta yang ditunjuk.
Dampak yang ditimbulkan penunjukkan tokoh internasional sepeti ini relatif besar. Contohnya ketika beberapa tahun lalu, Indonesia mengangkat ekonom dunia Phillip Kotler sebagai duta pariwisata Indonesia.

Dilarang Berjualan, PKL Malah Ancam Petugas

WARTA KOTA/HENRY LOPULALANPedagang kali lima dengan bebas menggelar dagangan di kawasan Monas yang dipenuhi orang yang berlibur seperti di Jalan Medan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2014). Mereka tidak memedulikan larangan berdagangan di sekitar Monas.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola (UP) Monumen Nasional (Monas), Rini Hariani menuturkan sulitnya mengatur pedagang kaki lima (PKL) yang kerap berjualan di area terlarang. 

Menurut Rini, jika dilarang berjualan, para PKL tersebut malah balik mengancam petugas keamanan di Monas.

"Kerjaannya itu bisanya ngancam aja. Entah maennya keroyokan, melawan petugas, apalah itu. Tetap di benak mereka enggak mau dilarang," terangnya kepada Warta Kota, Selasa (29/07/2014).

Rini menjelaskan, para PKL sudah mendapat tempat berjualan, yaitu di IRTI Monas. Namun ada saja PKL yang lolos dari pantauan petugas keamanan. 

Keberadaan PKL itu pula yang membuat lingkungan Monas kerap kotor karena mereka membuang sampah sembarangan. Rini memberi contoh, mereka membuang kemasan makanan begitu saja, tidak di tempat sampah. 

"Apalagi kayak tempat bekas makanan milik pedagang, asal ditaruh saja itu plastik-plastik. Kan jadi sampah. Malah makin kotor Monas," jelasnya.

Rini mengimbau agar masyarakat untuk tidak membeli dari para PKL Monas. Membeli dari PKL sama saja dengan mengundang pedagang lain untuk ikut berjualan.

Kepala UP Monas Kesal Hadapi PKL

Kompas.com/Robertus BelarminusPengunjung kawasa Monas di Jakarta Pusat pada lebaran kedua. Selasa (29/7/2014).

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola Monumen Nasional (UP Monas), Rini Hariani mengungkapkan kekesalannya kepada pedagang kaki lima (PKL) yang masih berani berjualan di area luar dan dalam monas. 

"Coba saya minta tolong Mas, tanyain ke mereka. Mereka itu maunya apa sih? Sudah tahu dilarang kenapa masih muncul lagi, muncul lagi," kata Rini di kantor UP Monas, Gambir, Jakarta Pusat, dengan nada kesal, Selasa (29/7/2014). 

Yang membuat dia lebih kesal adalah para PKL nekat masuk dengan memanjat pagar Monas lalu berjualan di pelatarannya. Tak hanya itu, menurut Rini, para PKL tersebut seperti orang tak punya salah berjualan di monas.

"Atas seizin siapa mereka jualan di area Monas? Apalagi jualannya di pelataran Monas. Pakai panjat pagar segala pula. Mereka punya otak gak sih?" lanjut Rini.

Hasil pengamatan Warta Kota saat di kokasi, tepat memasuki hari kedua Lebaran, ribuan pengunjung padati simbol Ibukota tersebut. 

Kondisi ini memang bak durian runtuh bagi para PKL. Mereka berjualan apa saja, dari makanan, minuman, pernak-pernik, bahkan pakaian. 

Mereka berjualan di area lingkar luar dan dalam Monas. Tak hanya itu, beberapa dari pedagang minuman ringan ini ada yang berjualan di area pelataran monas, tepatnya tak jauh dari antrean pengunjung, yang ingin ke puncak Monas.

Rini mengatakan pihaknya sudah berupaya keras melarang dan mengimbau pedagang, untuk tidak berjualan di dalam Monas. Namun para PKL tidak mengacuhkannya.

"Anak buah saya ngomong sama saya. Katanya mereka kalau makin dilarang makin melawan. Wajar, jumlah mereka lebih banyak daripada kita," katanya.

Rini mengaku bingung harus bagaimana mengatasi para PKL yang membandel. Meskipun demikian, sampai saat ini penertiban terus dilakukan.

"Masa mesti saya sendiri hadapi PKL-PKL itu. Ya nggih (bahasa jawa) loh mas. Saya lihat (PKL) sampai manjat-manjat relief, pagar. Maunya apa to?" tutup Rini. (Panji Baskhara Ramadhan)

Khawatir Banjir Lagi, Warga Kampung Pulo Tak Mudik

WARTA KOTA/MOHAMMAD YUSUF
Warga Kampung Pulo, Kampungmelayu, Jatinegara, saat Lebaran hari kedua, Selasa (29/7/2014) siang.

JAKARTA, KOMPAS.com - Matahari pada Selasa (29/7/2014) siang tadi, terasa lebih bersahabat. Panasnya tak terlalu menyengat. Ditambah semilir angin, udara pun terasa sejuk. Tanda-tanda akan hujan mulai terasa.

Sementara, di gang yang hanya selebar 1,5 meter itu, tampak beberapa warga asyik berbincang-bincang. Suguhan khas Lebaran, kue nastar dan kue putri salju pun diletakkan di atas meja.

Sambil menyeruput kopi hitam serta tak ketinggalan dan mengisap rokok krete, beberapa warga terlihat menikmati hari yang tenang itu. "Suasananya agak beda ya, lebih tenang, udara juga lagi adem," kata Berry, salah satu warga RT 04/03 itu, sambil mengembuskan asap rokoknya.

Suasana tersebut adalah yang terlihat di pemukiman Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Permukiman yang kerap dilanda banjir. 

Di saat Lebaran kini, justru masih banyak warga yang rela melupakan mudik. Mereka lebih memilih tinggal di rumah, karena khawatir banjir akan melanda.

"Sekarang hampir setengah warga di sini, enggak mudik. Kami khawatir bakalan banjir lagi. Nanti rumah siapa yang ngurus," kata Berry.

Menurut Berry, di permukiman tersebut terdapat ratusan warga yang berasal dari berbagai daerah. Sebut saja, Banten, Madura, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan lainnya.

"Warga yang mudik, ya pasti was-was juga. Mereka menitipkan kunci rumahnya ke tetangga. Jadi kalau banjir ya bisa bantu-bantu jagain juga," kata Berry.

"Kalau memang kebanjiran dan sudah surut, ya kami yang bersihkan rumah warga yang ditinggal mudik. Kami enggak masalah, karena udah seperti saudara di sini. Lagian, kalau lumpur di rumah didiamkan, nantinya kan baunya juga ke warga lainnya. Ini pernah terjadi tahun lalu, pas Lebaran malah banjir," ceritanya.

Berry sendiri, mengaku dititipi satu rumah oleh tetangganya. Ia lebih memilih tinggal di rumah karena khawatir banjir akan melanda.

"Karena dua hari sebelum Lebaran, di sini banjir sampai 3 meter. Malah tadi pagi juga ujan, sampai 40 cm. Kami takut, nanti pas kami mudik, banjir lagi, rumah nggak ada yg ngurus," katanya.

Berry bersama istri dan tiga anaknya, seharusnya mudik ke daerah Pandeglang, Banten.

Kini, ia bersama warga lainnya, tampak asyik menikmati masa Lebaran di gang sempit tersebut.

"Ya sekarang, paling kami kumpul-kumpul aja di gang. Silahturahmi sesama warga," katanya.
Sejumlah tempat wisata yang menjadi kunjungan seperti Taman Safari Indonesia, Taman Wisata Matahari, dan restoran Cimory. (Mohammad Yusuf)

Saturday, July 26, 2014

Saat Warga Pemalang Tanya Keberadaan Jokowi ke CT

Jakarta - Dua hari berturut-turut Menko Perekonomian Chairul Tanjung (CT) bersama Wamenhub Bambang Susantono memantau arus mudik. Pada hari ini salah satu yang dipantau adalah jembatan Comal.

Dengan sebuah helikopter mereka memantau titik-titik kemacetan. Kemudian ketika tiba di jembatan Comal, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (26/7/2014), helikopter diparkir di sebuah tanah lapang yang bernama Lapangan Jatidiri.

Saat diparkir memang ada tiga puluhan orang di tanah lapang itu. Mereka kemudian bersalaman dengan CT dan Bambang.

Kali ini memang CT mengenakan busana santai, sebuah kaos hitam dengan bawahan jeans biru dan sepatu kets. Seorang warga pun menjadi sangsi dan bergumam kecil, "itu menteri?"

Menelusuri proses perbaikan jembatan membuat kedua pejabat publik itu mengerti langsung penyebab kerusakan. Dari situ disimpulkan bahwa dari perkiraan 3-4 bulan rampung, dapat dimaksimalkan menjadi 2 bulan.

Kembali ke lokasi parkir helikopter sudah bertambah banyak warga yang menunggu. Mereka yang awalnya ragu kemudian ikut berebut salaman.

"Pak, kok ndak sama Pak Jokowi? Pak Jokowi ke mana?" tanya seorang perempuan.

"Pak Jokowi kan belum dilantik jadi Presiden. Nanti kalau sudah jadi Presiden pasti ke sini. Sekarang saya dulu yang ke sini," jawab CT sambil melayani warga bersalaman.

Beranjaklah kemudian rombongan ke helikopter untuk bertolak ke Semarang. Seiring helikopter itu melayang, warga-warga itu melambaikan tangan.