Sunday, September 18, 2016

Sutradara Joko Anwar Sorot Kota Tua, Ada Petugas Cegah Foto Pre Wedding

Sutradara kenamaan Joko Anwar mencuit lewat akun Twitternya soal pengelolaan kawasan Kota Tua, Jakarta. Dia melihat ada sejoli yang dicegah petugas untuk melakukan foto pranikah (pre wedding).

Cuitan itu disampaikannya lewat akun @jokoanwar, pada Sabtu (17/9) kemarin. Ceritanya, dia sedang melihat ke sudut depan Museum Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta. Di situlah dia melihat sepasang lelaki dan perempuan berbaju batik serasi.

"Ternyata mereka lagi foto pre-wedding. Mukanya sumringah. Duduk sender-senderan depan museum, difoto sama seorang fotografer cewek imut," cuit Joko Anwar pada Sabtu (17/9) dan dikutip detikcom pada Minggu (18/9/2016).

Namun kesemringahan mereka terganggu sejenak saat ada petugas dari Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua. Mereka menyambangi kegiatan foto pre wedding itu dengan maksud menanyakan perizinan kegiatan yang sedang dilangsungkan.

"Tiba-tiba mereka didatangi tiga orang petugas berseragam UPK Kota Tua. Ditanya sudah minta ijin atau belum foto pre-wed di situ," kata Joko.

Calon pengantin dinilainya bingung. Mereka mengaku belum meminta izin untuk menyelenggarakan foto pre wedding di lokasi itu. Mereka juga tak tahu mau meminta izin ke siapa. Si fotografer pre wedding juga protes soal kenapa harus meminta izin untuk sekadar berfoto di Kota Tua.

"Petugas bersikeras foto-fotonya harus dihentikan karena nggak ada ijin. Suasana awkward, calon pengantinnya terlihat bingung dan malu," tulis Joko Anwar.

Joko mengaku sedih melihat suasana itu. Pengantin yang semula terlihat semringah berubah menjadi bengong saling bersandar. Kemudian Joko mencoba mencari tahu di mana gerangan lokasi untuk meminta izin berfoto pre wedding di situ.

"Ternyata ada tenda pos kecil di dekat jalan di Taman Fatahillah, tanpa tulisan, tanpa tanda," kata dia.

Ada tiga orang petugas dalam pos kedil itu. Mereka, kata Joko, menyatakan kegiatan semacam itu harus mengantongi izin yang sebelumnya sudah diajukan permohonannya secara tertulis. Maksudnya, agar mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, entah apa itu. 

Screenshot Twitter @jokoanwarScreenshot Twitter @jokoanwar


"Bahkan kata petugas, foto apapun dengan tripod tidak diijinkan. Harus dipegang saja kameranya. Makin bengong saya," kata Joko, heran.

Joko menilai tak seharusnya kegiatan foto pre wedding dipersulit dilakukan di Kota Tua. "Very upsetting (bikin sedih -red)," cuit Joko.

No comments:

Post a Comment