Tuesday, September 13, 2016

Kata Kubu Ahok soal Konflik di Koalisi Kekeluargaan

Ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI 2017, Nusron Wahid enggan menanggapi perpecahan di Koalisi Kekeluargaan. 

Koalisi Kekeluargaan adalah gabungan tujuh partai. Partai-partai itu yakni Partai Kebangkitan BangsaPartai Amanat Nasional,Partai Persatuan Pembangunan, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 
Belakangan koalisi itu terancam pecah setelah PKB dan PPP mengancam keluar koalisi dan mencabut dukungan untukSandiaga Uno.
Sandiaga adalah nama bakal calon yang diusung Gerindra dan didukung sejumlah partai di koalisi kekeluargaan. 
Nusron mengatakan, pihaknya tak mau memandang konflik yang ada di internal Koalisi Kekeluargaan itu memengaruhi dukungan dan elektabilitas Ahok dalam bentuk apapun.
"Kami itu tidak ada melihat ada keuntungan atau kerugian dengan perilaku orang lain, biasa saja," ujar Nusron saat dihubungiKompas.com, Senin (12/9/2016).
Nusron menyampaikan meski PKB dan PPP tetap mendukung Sandiaga pada Pilkada DKI, tim pemenangan Ahok tak akan gentar menghadapi koalisi tersebut.
Pihaknya tetap yakin dengan dukungan yang dimiliki saat ini bisa menjadikan Ahok kembali menduduki kursi DKI 1.
"Namanya memilih lawan, pilih siapa saja lawannya harus menang," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala BNP2TKI ini.
PKB dan PPP mengancam akan mencabut dukungannya untuk bakal calon Gubernur DKI dari Partai GerindraSandiaga Uno.
Kedua partai tersebut mengancam mencabut dukungan jika Sandiaga memilih tawaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berpasangan dengan Mardani Ali Sera pada pemilihan Gubernur DKI 2017.
Bahkan PKB dan PPP mengancam akan mengalihkan dukungan ke bakal calon gubernur lainnya, Yusril Ihza Mahendra.

No comments:

Post a Comment