Sunday, September 4, 2016

Jangan mudah percaya predikat guru spiritual

 Kasus menjerat Gatot Brajamusti alias Aa Gatot membuat stigma negatif kepada para guru spiritual. Pemilik Padepokan Brajamusti itu dianggap mencoreng nama baik di kalangan ahli spiritual.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan orang-orang berpredikat guru spiritual. Hal ini disampaikannya sehubungan dengan tertangkapnya Gatot Brajamusti terkait kepemilikan narkoba jenis sabu.

"Jangan mudah percaya dengan sebutan-sebutan atau predikat-predikat guru spiritual. Harus tanya kiri kanan. Harus selektif," ujarnya kepada merdeka.com, Sabtu (2/9).

Ma'ruf mengingatkan masyarakat untuk tidak menjadikan seseorang sebagai guru spiritual hanya karena memiliki pelbagai kelebihan. MUI mengingatkan, hal paling utama sosok guru spiritual harus mengerti syariah dan tasawuf.

"Kalau guru spiritual itu harus orangnya mumpuni gitu loh. Di samping sufi dia harus ulama. Ngerti fikih. Kalau nggak ngerti fikih gimana dia menempatkan diri sebagai guru spiritual?" lanjutnya.

Tidak sembarang orang bisa dijadikan guru dan panutan. Ma'ruf sendiri menyatakan tidak selayaknya pria yang akrab disapa Aa Gatot ini disebut sebagai guru spiritual.

"Istilah guru spiritual itu kan predikat yang seharusnya tinggi sekali, karena itu tidak selayaknya. Dia menyandang gelar guru spiritual kok terlibat dalam masalah narkoba?" tandasnya.

No comments:

Post a Comment