Tuesday, September 13, 2016

Golkar duga ada politisasi di balik warga tolak sapi pemberian Ahok

Penolakan warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara atas pemberian dua sapi dari Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok mendapat sorotan. Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi menduga, ada kepentingan politik dari pihak tertentu di balik penolakan warga tersebut.

Fayakhun menyebut, dua sapi itu diberikan Ahok atas permintaan warga Luar Batang dan sudah ada tanda terimanya. Namun, dia heran setelah sapi dikirim, warga sontak melakukan penolakan.

"Logikanya, ketika ada dua sapi ditolak, pasti ada pengajuannya. Tidak mngkin, bung Ahok mengirim sapi tanpa ada pengajuannya," kata Fayakhun di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/9).

"Saya ngeliatnya, apakah ini ada yang jahat? Jangan-jangan sudah ngajukan, dikirim, kemudian ditolak. Kalau begitu kan kasihan masyarakatnya. Masyarakat pasti butuh. Bahwa kemudian dipolitisasi dan yang lain-lain, ya kita prihatin," sambungnya.

Senada dengan Fayakhun, anggota komisi I DPR dari Golkar Zainudin Amali meminta agar publik tidak mengaitkannya dengan tendensi politik. Pasalnya, sumbangan dua sapi itu adalah permintaan warga dan niat sedekah dari Ahok.

"Harusnya enggak usah lah. Kan ini orang mau sedekah," tegasnya.

Ditambahkannya, dua sapi tersebut akhirnya tidak dikembalikan lagi ke mantan Bupati Belitung Timur itu. Sapi-sapi itu, lanjut Amali, akhirnya dialihkan ke lokasi lain yang membutuhkan.

"Awalnya katanya kan ditolak terus kemudian ada klarifikasi dari Habib Al Habsyi ya bahwa diterima dan ada tanda terimanya cuma dialihkan ke tempat lain," tutupnya.

Sementara, Ahok menyebut bila dua sapi kurban pemberiannya diterima warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Sebab, kata Ahok, sapi tersebut merupakan permintaan salah satu tokoh di sana, Habib Umar.

Ahok mengungkapkan, dua sapi dengan bobot masing-masing 400 Kg dan 410 Kg tersebut sudah disembelih oleh warga Luar Batang, Senin (12/9) kemarin.

"Yang sapi dia minta kirim untuk dipotong di dekat kubur keramat. Diterima kok. Ada tanda terima. Sapi sudah dipotong, habib yang minta. Kalau orang tidak minta, tidak mungkin kita kasih," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (13/9).

No comments:

Post a Comment