Saturday, February 7, 2015

Kisah kedekatan Prabowo dengan Raja Yordan yang berani gempur ISIS

Kisah kedekatan Prabowo dengan Raja Yordan yang berani gempur ISIS
Raja Yordania hadiri NU Sufi Gathering. ©2014 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Mata dunia tengah tertuju pada sepak terjang Raja Yordania Abdullah II Ibnu al-Hussein. Sebagai seorang raja, Abdullah II turun tangan langsung menggempur markas Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di perbatasan Yordania-Suriah.

Dia marah besar setelah ISIS membunuh pilot tempur Yordania. Raja Abdullah naik pesawat tempur dan berperang melawan ISIS. Pada masa mudanya, pemimpin Yordania ini adalah perwira Angkatan Udara, memiliki kemampuan menerbangkan jet tempur.

Sosok Raja Yordania Abdullah II tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Dia adalah sahabat dekat Prabowo Subianto

Ceritanya, pada 1980, Abdullah II mulai menekuni dunia militer dan bergabung dengan Royal Military Academy Sandhurst yang kesohor. Tak cuma belajar seluk beluk komando, dia menuntut ilmu hingga ke Pembroke College, Oxford, Inggris untuk mempelajari ilmu politik luar negeri. Abdullah juga pernah belajar di Akademi Deerfield di Amerika Serikat.

Sekembalinya ke Yordania pada 1993, Abdullah II segera jadi perwira militer. Dia memimpin Pasukan Khusus Yordania, setara Kopassus di Indonesia. Abdullah II juga memiliki pengalaman menerbangkan jet tempur.

Selama bersekolah di AS, Abdullah II mengenal Prabowo Subianto, lalu menjadi dekat satu sama lain. Persahabatan ini terus terjalin, bahkan ketika Prabowo akhirnya tersingkir dari peta perpolitikan Tanah Air akibat reformasi 1998.

Abdullah II, ketika itu masih pangeran, tanpa segan menampung Prabowo yang dicari-cari publik Indonesia karena dituding memerintahkan operasi Tim Mawar menculik belasan aktivis anti-Soeharto. Konon, Prabowo disediakan hunian di Ibu Kota Amman.

Persahabatan itu secara terbuka diakui Prabowo dalam wawancara dengan Aljazeera pada 2013. Di Yordania pula, menantu Presiden Soeharto ini memulai bisnis bidang perminyakan lalu sukses besar.

Peneliti David Boucher dalam artikelnya (25/6/2014) menulis berkat Abdullah II, Prabowo punya kesempatan kembali ke panggung politik Tanah Air. "Selama periode pengasingan di Yordania itu, Prabowo dilindungi sepenuhnya oleh Abdullah II."

Pada Februari tahun lalu saat berkunjung ke Indonesia untuk bertemu SBY, Raja Abdullah II menyempatkan bertemu sahabat karibnya, Prabowo. Keduanya bertemu kangen di acara Nahdlatul Ulama Sufi Gathering yang diselenggarakan hari ini di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat.

"Dalam satu kesempatan di Yordania, Raja Abdullah menyampaikan ingin berdialog dengan ormas Islam di Indonesia. Itu disampaikan ke Prabowo yang kemudian berdialog dengan PBNU dan Muhammadiyah. Kedatangan dia ini bukan atas undangan presiden," jelas Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon.

 Fadli menambahkan, persahabatan Prabowo dengan Raja Abdullah II terjalin sejak keduanya masih muda dan aktif di militer. "Raja Abdullah sahabat Prabowo sejak zaman komandan pasukan khusus di negara masing-masing," lanjut Fadli Zon.

Kemudian ditambahkan oleh Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siroj. "Mereka bersama-sama semenjak di universitas di AS terus sampai menjalin hubungan sahabat," terang Said Aqil.

Saking dekatnya dengan Raja Abdullah II, di Indonesia sempat ramai kabar Abdullah II memberikan kewarganegaraan Yordania pada Prabowo. Rumor itu segera dibantah.

"Saya memang ditawari kewarganegaraan Yordania, walau tersanjung, tapi terpaksa saya tolak karena Indonesia tidak mengakui kewarganegaraan ganda," jawab Prabowo lewat keterangan tertulis seperti dikutip dari etan.org.

No comments:

Post a Comment