Thursday, December 5, 2013

Ketika Jokowi Disapa "Yang Mulia"...

JAKARTA, KOMPAS.com — Apa jadinya jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dipanggil dengan sebutan "Yang Mulia"? Sejumlah orang menanggapinya dengan senyuman, tetapi Jokowi serius menolaknya. Panggilan itu diucapkan oleh pembawa acara sepanjang pembukaan World Royal Heritage 2013 di Ruangan Flores, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2013) siang. Semula, tak ada yang menghiraukan panggilan itu. Namun, setelah dua atau tiga kali disebutkan, peserta mulai menyadarinya. Candaan pun mengiringi sebutan baru untuk Jokowi tersebut.
"Wah, Jokowi dipanggil Yang Mulia. Kalah deh yang lainnya," ujar salah seorang peserta. "Ha-ha-ha... Yang Mulia, kayak raja saja Jokowi," timpal peserta lain.
Bagaimana respons Jokowi atas sebutan ini? Ditemui setelah acara pembukaan tersebut, Jokowi mengaku risih dipanggil "Yang Mulia". Ia pun menyuruh staf pribadinya untuk memberitahukan kepada pembawa acara jika panggilan dirinya cukup nama Jokowi saja.
"Keliru, perlu diberi tahu itu. Jadi ndak enak saya, terlalu berat bagi saya. Harusnya cukup dipanggil Jokowi saja," ujar Jokowi.
Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan World Royal Heritage 2013 pada 5-8 Desember 2013. Acara ini terdiri atas lokakarya, pameran produk keraton, festival kuliner, kirab, hingga pagelaran budaya di Monumen Nasional. Festival itu menampilkan 156 keraton se-Nusantara, 10 kerajaan mancanegara, 30 kereta kencana, dan 1.000 atraksi budaya dari Tanah Air ataupun mancanegara.


No comments:

Post a Comment