Monday, December 2, 2013

Ahok: Kita Mau Bongkar Waduk, Caleg Gerindra Pasang Bendera Bela Warga

Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku pernah bermasalah dengan beberapa oknum kader Partai Gerindra. Ahok menegaskan dirinya tak akan membela oknum kader Gerindra yang menyalahi aturan.

"Adalah satu dua oknum (kader Gerindra) yang kita mau bongkar waduk dia pasang bendera Gerindra, caleg. Dia mau dibelain. Itu mah gendeng saja sendiri," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2013).

"Kan ada beberapa oknum kita mau bongkar rumah susun di waduk pluit, dia pasang bendera, calegnya," lanjutnya.

Ahok kembali mengatakan bahwa jika memang hal itu dipermasalahkan, dia rela dipecat dari partai. Namun dia yakin bahwa partainya akan mendukung kebijakan-kebijakannya yang pro rakyat.

"Udah tahu salah tempat, masih saja dibelain. Berarti kamu cuma nipu rakyat kalau gitu. Orang dudukin tanah negara masa mau dibelain," kata Ahok.


Ahok Berani Bongkar Kemarahan Gerindra, Ada Apa?


Jakarta - Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) secara mengejutkan membuka fakta bahwa dirinya pernah dimarahi partainya jika membuat kebijakan tak populis. Keberanian Ahok memang tak perlu diragukan, tapi ada apa di balik itu?

Setelah meninggalkan Golkar dan maju sebagai Cawagub DKI mendampingi Jokowi, Ahok dikenal patuh kepada Partai Gerindra yang memberikan tiket ke Pilgub DKI. Ahok juga patuh kepada kebijakan partai dan arahan Ketua Wanbin Gerindra Prabowo Subianto.

Namun tak ada angin tak ada hujan, sekarang Ahok bersuara keras soal kemarahan Gerindra menyoal kebijakannya yang kurang populis. Kebijakan yang diambil Ahok bersama Gubernur DKI Jokowi soal penertiban PKL misalnya dikhawatirkan bisa menggerogoti suara Gerindra dan pencapresan Prabowo.

"Semua PKL harus disikat habis. Sedangkan partai marah sama saya, mereka mikir momen 2014, memanfaatkan orang-orang itu untuk pilih," beber Ahok dalam acara Rembug Provinsi 2013 bertema "Bersama Membangun Jakarta Baru" di Hotel Lumire, Jalan Senen Raya, Jakarta Pusat, hari ini.

Mengejutkan saat Ahok mengungkap Gerindra pernah marah ketika Pemprov DKI mengambil kebijakan tidak pro 'kepentingan 2014' alias tidak populer. Tak hanya soal PKL, partai juga rewel soal kebijakan sterilisasi busway. 

"Partai bilang, apa nggak bisa nanti habis Pemilu baru kamu (Ahok) keluarkan kebijakan nggak populer," beber Ahok.

Namun Ahok tak mau menggubris peringatan partainya itu. Ahok bahkan mengaku siap dipecat partai jika dianggap mengganjal perjuangan Gerindra memenangkan Pemilu 2014.

Seolah tak ingin persoalan ini melebar, Gerindra langsun mengklarifikasi. Ketua DPP Gerindra Pius Lustrilanang menegaskan partainya selalu mendukung perjuangan Jokowi-Ahok membangun Jakarta. PDIP yang juga pendukung Jokowi-Ahok pun bersuara serupa. PDIP tak ingin ada kesan menyetir Jokowi-Ahok dari belakang untuk meneguk keuntungan elektabilitas semata.

Selama ini Ahok memang dikenal ceplas-ceplos, namun sikap keras Ahok kali ini memancing tanda tanya besar. Ada apa di balik keberanian Ahok mengungkap kemarahan Gerindra? 

Ditanya terkait hal ini, Ahok memilih mengalah ke Gerindra. "Mau bilang apa kalau partai mau pecat? Kita nggak punya saham di partai ini, mau gimana?" jawab Ahok polos, saat dikonfirmasi wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/12/2013) sore.


No comments:

Post a Comment