Tuesday, December 10, 2013

BTP Ingin Pembangunan Kereta Layang Dikebut Menjadi 2 Tahun

Ahok.Org – Kementerian Perhubungan tahun depan akan memulai pembangunan kereta layang KRL di loop line jalur timur KRL dan akan selesai 4 tahun ke depan. Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mendesak pembangunan proyek ini dipercepat menjadi 2 tahun.
“Bagaimanapun juga, transportasi umum masa depan kita kan berbasis kereta api. (Pembangunan kereta layang KRL) Menhub kan bilang 5 tahun, saya bilang sama Menhub, 2 tahun juga bisa,” ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2013).
Hal ini disampaikannya usai melakukan kunjungan ke RS Suyoto, Bintaro bersama Wakil Presiden Boediono dan Menteri Perhubungan EE Mangindaan.
Ia menjelaskan jika kajian dari kementerian perhubungan, pembangunan kereta layang membutuhkan waktu lama untuk menghindari kemacetan parah akibat pembangunan konstruksi di kota Jakarta. Namun, Ahok memilih mengambil resiko kemacetan semakin parah namun pembangunan diselesaikan dalam waktu lebih cepat.
“Kalau dibikin 5 atau 6 tahun, macetnya hanya 47 persen, kalau dibikin 5 tahun, macetnya mungkin nambah 50 persen kalau kamu paksakan 2 atau 3 tahun, macetnya bisa 60-70 persen tambah macetnya. Saya bilang sama Pak Menhub, saya pengen Bapak bikin 2 atau 3 tahun saja, kalau mau macet 60-70% pun resiko kami kehilangan jabatan tapi selesai,” ungkapnya
“Sekarang aja sudah macet, tahun depan lebih macet, kamu bayangkan sudah gitu macet tambah 47 persen lagi bedanya di mana? Sama aja. Mending sekalian tapi 2-3 tahun selesai,” jelasnya.
Menurutnya, EE Mangindaan memberikan respon positif mengenai usulan tersebut. Begitupun dengan Wakil Presiden Boediono.
“Pak menhub sih senang. Wapres sih minta semua surat-surat kita bantu cepat selesaikan,” jelasnya.
Pembangunan loop line jalur timur KRL ini menggunakan anggaran Rp 9,5 triliun. Tahap awal dimulai dengan pembangunan jalur timur yakni rute Manggarai hingga Kampung Bandan dengan anggaran Rp 2,8 triliun.
Perbedaan anggaran ini dikarenakan tinggi jalur kereta layang jalur timur lebih pendek daripada jalur barat.
Selain dari APBN, pembangunan 14 stasiun dan jalur layang KRL ini akan melibatkan PT KAI dan pihak swasta. Sedangkan pemprov DKI berperan dalam studi AMDAL dan pengintegrasian tiket angkutan publik lainnya.
Pembangunan jalur timur ini ditargetkan akan selesai dalam waktu 4 tahun. Nantinya, jalur yang ada saat ini masih akan tetap digunakan. Namun penggunaannya dikhususkan untuk kereta barang. [Detikcom]

No comments:

Post a Comment