Monday, August 24, 2015

Ahok: Warga Kampung Pulo Mau Fasilitas Apa Lagi? Kolam Renang Enggak Ada, Bos!

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah menyediakan berbagai fasilitas di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat. 

Rusunawa yang diprioritaskan bagi warga relokasi Kampung Pulo itu, lanjut Basuki, sudah seperti apartemen.  

"Ya, Anda (warga Kampung Pulo) bilang mau fasilitas apa lagi? Kalau kolam renang, kami (DKI) enggak punya, bos," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (24/8/2015). 

Di sebuah unit rusunnya saja, terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, balkon untuk menjemur pakaian, serta ruang utama multifungsi ruang tamu sekaligus dapur. 

Di langit-langit unit rusun, terpasang sebuah sprinkler pemadam api. Kemudian di dalam kamar mandi berukuran 1 meter x 2 meter persegi dilengkapi dengan fasilitas shower dan toilet jongkok. 

Di dua buah kamar berukuran 2x2 meter persegi dilengkapi jendela kaca vertikal ukuran 50 cm x 100 cm persegi. 

Tak hanya itu, lanjut dia, Pemprov DKI bekerjasama dengan Polda Metro Jaya untuk menyediakan mobil pintar serta perpustakaan keliling bagi anak-anak penghuni rusun. 

"Sudah lengkap semuanya, dari tadi malam semua sudah masuk. Tempat untuk anak-anak juga ada," kata Basuki seraya masuk ke dalam ruang kerjanya.  

Adapun warga Kampung Pulo tidak perlu membayar sewa untuk menempati unit rusun. Penghuni hanya dikenakan retribusi sebesar Rp 10.000 - 15.000 untuk kebersihan, keamanan, serta listrik sesuai kebutuhan tiap harinya. Gedung berlantai 16 dengan 520 unit ini juga dilengkapi lift (elevator).

Suasana di Kampung Pulo Setelah Empat Hari Dibongkar

Jessi CarinaSuasana Kampung Pulo pagi ini, Senin (24/8/2015).

 

 Hampir semua rumah yang dulunya menyesaki sisi timur Kali Ciliwung sudah rata dengan tanah. Puing-puing sisa pembongkaran terhampar di wilayah ini. 

"Pembongkaran sebenarnya relatif sudah selesai," ujar Pelaksana Lapangan Proyek Normalisasi Kali Ciliwung, Asep Sopian, di Jalan Jatinegara Barat, Senin (24/8/2015). 

Akan tetapi, alat-alat berat masih tersedia di kawasan Kampung Pulo ini. Menurut pantauan Kompas.com, warga yang tidak terkena pembongkaran berjalan lalu lalang di antara puing-puing. 

Untuk sementara, permukiman yang berada di sisi barat masih menunggu giliran pembongkaran yang akan terlaksana beberapa bulan lagi. Warga di wilayah itu masih santai beraktivitas. Bahkan, salah seorang warga tampak mandi di pinggir kali. 

Pembongkaran kawasan Kampung Pulo sudah dilakukan sejak Kamis (20/8/2015). Pembongkaran hari pertama berlangsung ricuh. Bentrokan terjadi setelah negosiasi gagal antara warga dan petugas. 

Suasana di Kampung Pulo menjadi mencekam pada waktu itu. Warga dan petugas terlibat bentrok di jalan. Gas air mata ditembakkan oleh petugas. Batu-batu beterbangan. Jalan pun ditutup total akibat kericuhan tersebut.

 

Baru Kali Ini Ekskavator Masuk Kampung Pulo

KOMPAS.com/Tangguh SRWarga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan menyaksikan penertiban sisa puing bongkaran di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (23/8/2015).

  Upaya Pemerintah menertibkan puing-puing bongkaran rumah warga Kampung Pulo dengan mengerahkan enam ekskavator darat dan dua amfibi, berikut truk bak besar, menarik perhatian warga. Menurut salah satu warga, Sartono (52), hal tersebut merupakan sejarah baru. 

"Ini sejarah baru. Sebelumnya enggak ada truk Besar yang bisa masuk kawasan Pinggir kali seperti ini," kata Satono yang sedang menyaksikan pemberihan di Kampung Pulo, Minggu (23/8/2015). 

Ayah empat anak tersebut mengaku tidak percaya jika rumah warisan leluhurnya juga ikut menjadi bagian pembongkaran paksa oleh Pemerintah. Namun, pedagang buah tersebut hanya bisa pasrah menghadapi nasibnya. 

"Saya sih kebagian kunci rusunawa (Jatinegara Barat). Cuma kan saya sudah lama di sini, lahir di sini. Jadi,  banyak kenangan di sini," ujarnya. 

Ditemui terpisah, beberapa anak remaja malah mengilustrasikan ekskavator dan truk berbak besar itu sebagai sosok tokoh film Transformer. 

"Ada Transformer. Ayo lihat dari dekat," ujar seorang remaja, Anto sambil mengajak teman-temannya. 

Beberapa Kali juga petugas pengawas penertiban meneriaki sejumlah remaja karena berdiri terlalu dekat ekskavator atau truk. "Eh, adek-adek jangan terlaku dekat. Nanti bahaya," tegur si pengawas.

Taufik: Wajar Saja Ada Gerakan "Lawan Ahok"

Kompas.com/Alsadad RudiSejumlah perwakilan organisasi masyarakat saat mendeklarasikan pendirian gerakan Lawan Ahok, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8/2015).

 Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik menilai wajar dengan munculnya gerakan Lawan Ahoksetelah penggusuran di kawasan Kampung Pulo. Taufik mengatakan, proses penggusuran Kampung Pulo yang sempat ricuh memang berpotensi menimbulkan kemarahan warga. 

"Saya kira wajar saja ada gerakan Lawan Ahok. Cara-cara yang dilakukan dalam penggusuran itu sama sekali tidak mengindahkan kemanusiaan," ujar Taufik ketika dihubungi, Minggu (23/8/2015) malam. 

Taufik mengatakan, penggusuran yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI cenderung kejam. Seharusnya, proses dialog lebih dikedepankan agar kericuhan tidak terjadi. 

Pada hari pertama pembongkaran di Kampung Pulo, suasana memang berlangsung ricuh. Bentrokan terjadi setelah negosiasi antara warga dan petugas gagal mencapai kesepakatan. 

Suasana di Kampung Pulo menjadi mencekam pada waktu itu. Warga dan petugas terlibat bentrok di jalan. Gas air mata ditembakkan oleh petugas. 

Warga sempat berhasil memukul mundur petugas. Batu-batu beterbangan. Jalan pun ditutup total akibat kericuhan. 

Pada saat ramai soal penggusuran Kampung Pulo, sejumlah organisasi mendeklarasikan berdirinya gerakan Lawan Ahok, Sabtu (22/8/2015). Dalam pernyataannya, para anggota gerakan ini menyatakan berdirinya gerakan Lawan Ahok berawal dari kejengahan atas kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

"Puncaknya tentu saja saat peristiwa kekerasan terhadap warga Kampung Pulo hari Kamis kemarin," kata juru bicara Lawan Ahok, Andi Sinulingga, dalam acara yang digelar di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, itu.

Pembangunan Turap di Kampung Pulo Langsung Dimulai

Jessi CarinaKegiatan pemancangan untuk pembangunan sheet pile di tepi Kali Ciliwung, Kampung Pulo dimulai hari ini, Senin (24/8/2015).

  Setelah selesai melakukan pembongkaran di Kawasan Kampung Pulo, Pemerintah Provinsi DKI langsung melanjutkan pembangunan dinding turap (sheet pile) di sisi Kali Ciliwung. Hari ini, pemasangan pancang pun dimulai. 

"Kegiatan hari ini adalah pemancangan pertama kita karena proses pembongkaran relatif sudah selesai," ujar Pelaksana Tugas Proyek Normalisasi Kali Ciliwung Asep Sopian di Jalan Jatinegara Barat, Senin (24/8/2015). 

Asep mengatakan, hari ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah memasukan terlebih dahulu tiang-tiang pancang ke dalam kawasan Kampung Pulo. Kegiatan tersebut dilakukan dengan menggunakan dua unit ekskavator. 

Sheet Pile sebenarnya sudah ada di tepi Kali Ciliwung, tepatnya di tepi jembatan Kali Ciliwung. Pembangunan sheet pile di sisi timur Kali Ciliwung akan melanjutkan sheet pile yang sudah ada itu.

"Memang kita tidak ada jeda waktu. Selesai pembongkarang langsung bangun. Hari ini groundbreaking pertama karena kita juga dikejar oleh waktu kan," ujar Asep. 

Pembongkaran kawasan Kampung Pulo sudah dilakukan sejak Kamis (20/8/2015). Pada hari pertama pembongkaran tersebut, suasana berlangsung ricuh. Bentrokan terjadi setelah negosiasi antara warga dan petugas gagal mencapai kesepakatan. 

Suasana di Kampung Pulo menjadi mencekam pada waktu itu. Warga dan petugas terlibat bentrok di jalan. Gas air mata ditembakkan oleh petugas. Batu-batu beterbangan. Jalan pun ditutup total akibat kericuhan tersebut.

Calon Wali Kota Depok Diminta Bersihkan Umbul-umbul Kampanye

Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kota Depok mengamati saat ini mulai banyak alat peraga kampanye pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang terpasang di pinggir jalan-jalan yang ada di kota tersebut. Padahal, masa kampanye pemilihan kepala daerah Wali Kota Depok 2015 belum dimulai. 

Atas dasar itulah, Panwaslu Kota Depok meminta agar pasangan calon wali kota dan wakil kota Depok mengimbau agar tim suksesnya segera menertibkan berbagai alat peraga kampanye, baik yang berbentuk bendera, umbul-umbul maupun baliho. 

"Kami mengimbau agar pasangan calon bisa mengimbau tim sukses dan pendukungnya agar memahani regulasi apa yang boleh dan tidak boleh," kata Ketua Panwaslu Kota Depok Ardiansyah saat acara penetapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pillada Depok 2015, di Kantor KPU Kota Depok, Senin (24/8/2015). 

KPU Kota Depok telah secara resmi menetapkan dua pasang calon yang akan maju dalam pilkada yang akan digelar 9 Desember mendatang. 

Mereka adalah Dimas Oky Nugroho-Babai Suhaimi dan Idris Abdul Somad-Pradi Supriyatna Pasangan Dimas-Babai diusung oleh koalisi yang berisikan PDI Perjuangan (11 kursi di DPRD Depok), Partai Amanat Nasional (6 kursi), Partai Kebangkitan Bangsa (1 kursi), dan Partai Nasional Demokrat (1 kursi). 

Persentase dukungan terhadap pasangan ini berjumlah 38 persen. Sementara itu, pasangan Idris-Pradi didukung secara resmi oleh Partai Gerindra (9 kursi) dan Partai Keadilan Sejahtera (6 kursi). Persentase dukungan terhadap pasangan ini berjumlah 30 persen

Mulai Hari Ini, Siswa Pemegang KJP Gratis Naik Transjakarta

Para siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) mendapatkan layanan transjakarta secara gratis mulai hari ini, Senin (24/8/2015). Hanya dengan menunjukkan KJP dan kartu pelajar, siswa yang mengenakan seragam sekolah bisa memanfaatkan layanan ini. 

Petugas transjakarta di Halte Manggarai, Rizal (30), mengatakan, mulai hari ini, selain menjaga mesin gate in, ia juga bertugas mencatat siswa yang akan menggunakan KJP sebagai tiket menggunakan transjakarta. 

"Hari ini sudah mulai. Nanti dicatat dulu datanya di sini," kata Rizal, saat ditemui di Halte Transjakarta Manggarai, Senin pagi. 

Setelah dicatat, kata Rizal, siswa tersebut bisa langsung masuk ke dalam halte dan menaiki bus. Saldo yang tersimpan di KJP pun tidak akan berkurang.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan, program transjakarta gratis bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) berlaku mulai 24 Agustus 2015.

"Berlaku di semua koridor mulai hari ini," kata Kosasih saat dihubungi di Jakarta, Senin. 

PT Transjakarta akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk mengetahui persebaran pemegang KJP di sekolah-sekolah sekitar koridor transjakarta. Sistem yang digunakan untuk menjalankan program ini masih menggunakan sistem manual. Sistem itu dengan beberapa mekanisme, yakni pemegang KJP harus memiliki KJP dan kartu pelajar sesuai namanya dengan KJP tersebut. Kemudian, pemegang KJP harus mengenakan seragam sekolah.

Layanan gratis transjakarta pada jam berangkat dan pulang sekolah, yakni pukul 05.00-07.00 WIB dan 12.00-18.00 WIB. Ke depannya, PT Transjakarta akan bekerja sama dengan Bank DKI selaku bank penerbit KJP agar para pemegang KJP dapat melakukan tapping secara elektronik di halte transjakarta.

Untuk itu, diperlukan jenis kartu combo yang membutuhkan sistem dan jaringan teknologi baru yang saat ini sedang dibangun oleh Bank DKI.

Senyum Ceria Pemegang KJP Tahu Naik Transjakarta Gratis

Kompas.com/Unoviana KartikaSeorang siswa menggunakan layanan transjakarta gratis dengan menunjukkan kartu pelajar dan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada petugas di Stasiun Manggarai, Senin (24/8/2015).


 Para pemegang Kartu Jakarta Pintar(KJP) banyak yang belum tahu adanya program "naik transjakarta gratis bagi pemegang KJP". Sebagian dari mereka pun kaget begitu diberi tahu hal itu. 

Murti Sari (16), misalnya. Pemegang KJP ini kaget begitu tahu ada program tersebut. Cepat-cepat, siswi SMK YPK Kesatuan Jakarta ini mengeluarkan KJP-nya dari dompetnya. 

"Eh cepat, keluarin KJP lu. Bisa gratis kita naik transjakarta," kata Murti kepada teman-temannya yang tengah bersamanya untuk berangkat sekolah, Senin (24/8/2015). 

Teman-temannya pun ada yang mengeluarkan KJP, ada juga yang tidak. Mereka yang tidak mengeluarkan, mengaku tidak memiliki KJP. 

Murti mengaku senang bisa menggunakan fasilitas transjakarta secara cuma-cuma dengan KJP. Ia menilai, layanan tersebut sangat bermanfaat apalagi baginya yang terbiasa menaiki bus transjakarta untuk pergi ke sekolah. 

Muhammad Ikhsan (15), siswa yang juga memanfaatkan layanan gratis naik transjakarta dengan KJP mengaku awalnya tidak tahu secara pasti dengan program tersebut. Namun, ketika ia membaca pengumuman di halte, ia pun merasa harus memanfaatkan KJP-nya. 

"Tadinya sempat dengar-dengar gitu sih bisa gratis, tapi baru tahu caranya dan berlaku hari ini," kata Ikhsan saat ditemui di Halte Dukuh Atas 2. 

Menurut Dewi (16) siswa lainnya, program tersebut cukup baik untuk menarik para siswa naik transjakarta. Sebab, ini akan membuat para siswa lebih hemat ongkos. 

"Lumayan banget kalau gratis gini, jadi hemat ongkos. Yang biasanya enggak naik transjakarta siapa tahu jadi mau naik kalau gratis," ujar siswi SMK Kesatuan Jakarta ini. 

Mulai Senin (24/8/2015) ini, PT Transjakarta menggratiskan tarif bus transjakarta bagi pelajar yang memiliki KJP. PT Transjakarta hanya menyediakan layanan gratis transjakarta pada jam berangkat dan pulang sekolah, yakni pukul 05.00-07.00 WIB dan 12.00-18.00 WIB.