Thursday, December 11, 2014

Cerita Ahok Susahnya Bikin Sistem Pajak Online di DKI: Alasannya Macem-macem!

Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok punya cerita soal susahnya membangun sistem online di Jakarta. Misalnya saja dalam sistem Pajak.

"Pajak misalnya, pajak itu hampir nggak perlu ada orang, kalau semua di-online-kan. Tapi sampai hari ini nggak sanggup online-kan pajak. Alasan macem-macem padahal di lapangan masih terjadi pemerasan," jelas Ahok di balai kota DKI, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

"Padahal orang Pajak paling rendah dibayar Rp 25 juta honornya, ini keterlaluan ini," urai dia. 

Ahok mengaku perlahan sistem online akan diterapkan. Dia yakin bisa. "Saya punya persoalan pribadi sebetulnya, saya ini orangnya nggak sabaran. Makanya saya begitu agak stres sekarang ini melihat semua tidak tercapai, nggak cepat, ada yang nggak enak gitu," tegas Ahok.

"Saya adalah tipe orang yang kalau ada PR, ingin selesaikan secepatnya. Kalau nggak selesai, ganggu saya terus gitu. Nah ini sama situasi seperti ini. Saya agak saraf juga, agak terganggu jiwa saya, nggak selesai cepat," tutupnya.

Ahok: PNS DKI yang Masih Main Akan Distafkan, Diskusi di Warkop Saja!

 

Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok berbicara di depan PNS DKI. Dia mewanti-wanti agar para PNS tak lain berani korupsi. Harus terima penghasilan sesuai gaji yang halal.


"PNS yang tidak mau terima gaji yang pas, saya stafkan. Saya yakin Jakarta akan lebih maju kalau oknum PNS yang main kita stafkan saja. Gaji buta saja," jelas Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

"Gaji buta Rp 3,6 juta kasih saja. Asala kamu nggak ganggu kami di dalam. Saya punya daftarnya lengkap. Keliatan kok," jelas Ahok.

Ahok juga menyampaikan kalau PNS yang distafkan itu hanya memakan gaji buta saja. "Kerjaannya di Warkop diskusi saja.
Jadi kalau tejadi mohon maaf. Lapor saja," tutur dia.

"Saya harap nanti akan terjadi Lapor melapor," urai dia.

Ahok juga menantang PNS yang tak suka dengan kebijakannya. "Kalau mau berantem sekarang nih. Mumpung usia saya belum 50," tutup dia.

Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok ingin kerja cepat. Dia juga ingin para PNS DKI tak korupsi menyalahgunakan kewenangan. Tapi Ahok mengaku menghadapi tantangan besar. Ada orang lama yang tak mau berubah dan malah terus jadi oknum.

"Itu tata ruang paling bnyak. P2B Tata Ruang itu sumber masalah terbesar. Dishub juga. Tidak enak, bagian dari orang lama, Dishub. Semua masalah. Pajak juga begitu. UPT parkir," jelas Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Kamis (11/12/2014).

"Ada juga camat lurah yang jadi oknum juga," tambahnya.

Ahok menegaskan, kalau urusannya karena gaji dia akan menawarkan peluang bisnis kepada mereka. Ahok tak mau ada PNS jadi calo ikut mengurus izin.

"PNS itu banyak yang ngantri. Yang Letkol mau pindah ke kita. Denga disiplin, gaya mirip dengan saya. Mereka siap. Maka saya nggak takut kurang orang. Kalau kalian nggak beres, saya taruh saja Letkol," tegas Ahok kepada para PNS.

"Pak KSAD saja bilang gitu. Pengen jadi camat, gaji Rp 25 juta. KSAD saja gajinya nggak nyampe segitu," tambahnya.

 

No comments:

Post a Comment