Sunday, March 16, 2014

Ahok: Kalau Saya Populer, Saya Akan Lawan Jokowi

Henry Lopulalan

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan awak media menanggapi soal pemberian mandat kepada Gubenur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), di kantornya, Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2014). Warta Kota/Henry Lopulalan
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sebuah masyarakat bisa maju kalau dipimpin pemimpin yang baik. Ia mengaku memegang prinsip: "Kalau kepala lurus, maka bawahnya akan ikut lurus". 

Basuki lalu menceritakan seputar karakter Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang menurutnya merupakan seorang pemimpin yang lurus. Karena itulah, ia mengaku tak pernah membantah segala perintah Jokowi karena keyakinannya pada pria asal Solo itu.

"Bisa tidak saya berbeda pendapat dengan beliau? Bisa, karena kami manusia. Saya punya ego, beliau juga punya ego. Kalau bertentangan gimana? maka saya yang harus ngalah," kata Basuki saat menjadi pembicara dalam acara IMA Youth Forum MDG's Award di Gedung Djakara Theatre, Jakarta, Sabtu (15/3/2014). 

Basuki mengaku pernah menceritakan kepatuhannya pada Jokowi itu ke teman dekatnya. Temannya itu lalu menyarankan agar Basuki tidak terlalu menurut pada Jokowi. Apalagi, kata Basuki, teman dekatnya itu menilai jika ia memiliki kepopuleran yang sama dengan Jokowi. 

Namun, Basuki mengaku tidak bisa melakukannya karena sadar posisinya yang memang berada di bawah Jokowi dan harus mendukung segala upaya demi menyukseskan kinerja Jokowi. 

"Saya bilang ke mereka: 'Kalau saya populer, saya sudah lawan dia (Jokowi) waktu pilkada kemarin. Karena saat ini saya jadi wagub, artinya saya harus mau di bawah Pak Jokowi. Kalau ada pertentangan, maka saya harus mengalah karena beliau lebih pintar, lebih bijak, dan lebih sensitif dari saya," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu. 

"Karena saya wakil, maka saya harus ikut apapun kata beliau walapun saya tidak suka. Saya yakin yang diputuskan beliau  tidak mungkin salah. Kalau saya tahu beliau salah, tentu saya tidak akan mau jadi wakilnya," tukasnya.


No comments:

Post a Comment